Membuka hotel sendiri
Pada tahun 2002, Dicky memutuskan untuk pindah ke Semarang. Di kota lumpia itu dia kembali kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) dan dua tahun kemudian atau tahun 2004
Setelah merasa pendidikan dan pengalaman manajemen perhotelan cukup, Dicky melancong ke Solo untuk bekerja sebagai General Manajer di Quality Hotel pada tahun 20042007.
Pada titik inilah, Dicky merasa dia harus mengaplikasikan pendidikan dan pengalaman yang dimilikinya untuk usahanya sendiri. Makanya, sambil bekerja, Dicky memutuskan untuk mendirikan Choice Plus Indonesia pada tahun 2006. Choice Plus adalah perusahaan konsultan manajemen hotel, restoran, dan katering. Choice Plus Indonesia ini menjadi embrio dari Azana Hotel & Resort Management. yang terbentuk pada 2014.
Dicky mengaku meski sudah mendirikan usaha sendiri, tapi dia masih tetap ingin mengasah kemampuannya dalam bidang perhotelan.
Apalagi bekerja di hotel membuatnya mendapat rekanan baru dan terus mengembangkan hubungan interpersonal dengan berbagai kalangan. Saya tidak pernah puas dalam memegang peranan di sebuah pekerjaan, tuturnya.
Oleh karena itu pada tahun 2007 hingga 2012, Dicky memutuskan untuk pindah ke The Sunan Hotel Solo sebagai General Manager. Hasil kerja yang memuaskan membawa Dicky menjadi direktur di PT Grahamulya Wirastama, holding company The Sunan Hotel Solo tahun 20122016.
Bekerja sebagai direktur tak membuatnya lupa untuk mengembangkan perusahaan yang dibentuknya. Dia pun kemudian meluncurkan Azana Hotel & Resort Management pada tahun 2014 dan menjadi CEO di tahun 2016.
Konsep bisnis yang dijalankan Azana adalah mengoperasikan hotel yang dibangun untuk semua kalangan masyarakat dan menjadikannya sebagai hotel modern bertema lifestyle.Untuk mengembangkan Azana, Dicky menggandeng relasi-relasi yang dimilikinya agar mau membangun hotel untuk dikelolanya.