Dilema Chelsea Jelang Penutupan Jendela Transfer

Selasa, 20 Agustus 2024 | 20:33 WIB Sumber: The Guardian
Dilema Chelsea Jelang Penutupan Jendela Transfer

ILUSTRASI. Chelsea tengah menghadapi situasi yang rumit menjelang penutupan jendela transfer musim panas ini


LIGA PRIMER INGGRIS - JAKARTA. Chelsea tengah menghadapi situasi yang rumit menjelang penutupan jendela transfer musim panas ini. Dengan pasar yang sedang lesu dan aturan Profit and Sustainability Rules (PSR) Premier League yang ketat, tantangan besar muncul bagi manajer baru Enzo Maresca dalam mengelola skuadnya.

Salah satu masalah utama adalah bagaimana menangani Raheem Sterling, yang saat ini terikat kontrak dengan nilai £325,000 per minggu selama tiga tahun ke depan.

Keputusan Taktis atau Penghematan Biaya?

Maresca baru-baru ini membuat keputusan yang mengejutkan dengan tidak memasukkan Sterling dalam skuadnya untuk pertandingan melawan Manchester City yang berakhir dengan kekalahan 2-0. Maresca menyebut keputusan tersebut sebagai "keputusan teknis", namun banyak yang berpendapat bahwa ini lebih terkait dengan upaya penghematan biaya.

Sterling, yang sebelumnya menunjukkan performa yang cukup baik dengan mencetak gol dalam pertandingan melawan City musim lalu, sepertinya tidak sesuai dengan visi baru klub yang lebih fokus pada talenta muda.

Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai logika keputusan Maresca, terutama mengingat adanya pemain muda seperti Marc Guiu dan Mykhailo Mudryk yang dipilih sebagai alternatif.

Baca Juga: Latih Klub Sepak Bola Turki, José Mourinho Malah Bilang Begini

Tantangan Sterling dan Masa Depannya

Sterling merasa bingung dengan situasi ini dan meminta klub untuk memberikan kepastian mengenai masa depannya. Meskipun sering terlibat dalam pramusim dan sebelumnya dianggap sebagai pemain penting oleh Maresca, situasi Sterling saat ini cukup membingungkan.

Performa Sterling sejak pindah dari Manchester City seharga £47,5 juta memang tidak memenuhi ekspektasi, meskipun ada beberapa momen penting di akhir musim lalu.

Sterling tampaknya merasa tidak nyaman dengan perubahan fokus klub yang kini lebih mengutamakan talenta muda dan pengurangan anggaran. Chelsea, yang berusaha mematuhi PSR, sedang dalam proses menurunkan tagihan gaji mereka dan memprioritaskan kontrak panjang yang berbasis insentif untuk pemain muda.

Situasi Pemain Lain dan Masalah Internal

Sterling hanyalah salah satu bagian dari teka-teki besar yang dihadapi Maresca. Chelsea menghadapi masalah dengan skuad yang terlalu besar dan beberapa pemain yang tidak lagi diinginkan.

Conor Gallagher, misalnya, dianggap tidak memenuhi kriteria teknis untuk bermain di bawah Maresca meskipun sebelumnya tampil impresif di bawah Mauricio Pochettino. Begitu juga dengan Trevoh Chalobah, yang diasingkan meskipun performanya solid di akhir musim lalu.

Di sisi lain, Chelsea sedang melakukan negosiasi dengan Napoli terkait Romelu Lukaku, sementara Kepa Arrizabalaga masih terikat kontrak dengan klub. Ada juga pertanyaan mengenai masa depan pemain-pemain muda yang baru dibeli seperti Deivid Washington dan Carney Chukwuemeka.

Baca Juga: Raheem Sterling Mencari Kejelasan Setelah Pencoretan dari Skuat Chelsea

Ketidakstabilan dan Tantangan Manajerial

Situasi di Chelsea saat ini terasa sangat tidak stabil. Beberapa pemain merasa tidak mendapatkan perlakuan yang adil dan khawatir tentang masa depan mereka di klub. Kebijakan yang dianggap selektif terhadap pemain tertentu dan pengabaian terhadap produk akademi dapat memicu ketidakpuasan di dalam tim.

Sterling, yang kontraknya disepakati sebelum kepemilikan saat ini, tidak bisa disalahkan atas gajinya yang tinggi.

Kontrak-kontrak yang ditandatangani oleh pemilik baru mungkin memerlukan waktu untuk disesuaikan dengan strategi baru klub, dan ini bisa berarti bahwa beberapa pemain yang tidak masuk dalam rencana jangka panjang mungkin harus menunggu kesempatan yang tepat untuk pindah, meskipun ini dapat menambah ketegangan di ruang ganti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .
Terbaru