PENDIDIKAN - JAKARTA. Akademisi dari Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) serta Center for Strategic Resilience and Security (CSRS), Lazuardi Imani Hakam, meraih Juara II dalam ASEAN-IPR Cybersecurity Youth Essay Competition 2024.
Kompetisi ini mempertemukan pemuda dari negara-negara ASEAN dan Timor-Leste untuk membahas solusi terhadap tantangan keamanan siber di kawasan.
Lazuardi berhasil lolos seleksi dan bersaing dengan peserta dari berbagai negara. Dalam esainya yang berjudul "Youth Digital Activism in Indonesia: Behavioral Drivers Model in Reducing Political Polarisation."
Baca Juga: Unika Atma Jaya Raih Prestasi Internasional sebagai PTS Terbaik Kedua di Indonesia
Ia membahas bagaimana aktivisme digital dapat menjadi alat dalam mengurangi polarisasi politik di tengah maraknya disinformasi.
Selain meraih penghargaan, Lazuardi juga diundang sebagai pembicara dalam sesi Youth Session: ASEAN-IPR Cybersecurity Youth Essay Competition.
Dalam sesi ini, ia membahas peran pemuda dalam menciptakan ruang digital yang lebih aman, meningkatkan literasi digital, dan membangun kepercayaan di dunia maya.
"Keamanan siber bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga bagaimana kita membangun kepercayaan dan literasi digital di masyarakat. Pemuda memiliki peran penting dalam memastikan bahwa ruang digital tetap aman dan bebas dari polarisasi," ujar Lazuardi seperti dikutip dari website UPI, Selasa (4/3).
Kompetisi ini merupakan bagian dari konferensi CyberCon 2025 yang berlangsung pada 24–26 Februari 2025 di Bangkok, Thailand. Acara ini diselenggarakan dengan dukungan Mission of the Republic of Korea to ASEAN melalui ASEAN-Korea Cooperation Fund (AKCF).
Baca Juga: Membuka Tahun 2025 PT Tristar Transindo Raih Prestasi Membanggakan di ICON AHM
CyberCon 2025 menjadi salah satu forum utama di ASEAN yang membahas isu keamanan siber, teknologi informasi, dan perdamaian regional. Dengan tema “Cybersecurity and the Role of Information Technology in Fostering a Culture of Peace in ASEAN”, konferensi ini menghadirkan akademisi, praktisi, serta pembuat kebijakan untuk membahas tantangan keamanan digital dan strategi penanganannya.
Keberhasilan Lazuardi menunjukkan peran strategis pemuda Indonesia dalam bidang keamanan siber dan perdamaian digital di ASEAN.
Dalam menghadapi meningkatnya ancaman siber, keterampilan digital dan pemahaman terhadap risiko keamanan siber menjadi faktor penting dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih aman.
Baca Juga: Sharp Indonesia Raih Prestasi Gemilang Sepanjang Tahun 2024
Pencapaian ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak pemuda Indonesia untuk berkontribusi dalam riset, kebijakan, serta inisiatif terkait keamanan digital di masa depan.
Selanjutnya: OJK: IASC Terima 57.426 Laporan hingga Januari 2025, Kerugian Capai Rp 994,3 Miliar
Menarik Dibaca: Selebgram Aghnia & Stefany Talita Luncurkan Eze Nails, Koleksi Kuku Tempel Premium
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News