Elon Musk Buka Lowongan 'Gamer Sejati' untuk xAI, Gajinya Rp 1,6 Juta Per Jam

Selasa, 07 Oktober 2025 | 12:45 WIB
Elon Musk Buka Lowongan 'Gamer Sejati' untuk xAI, Gajinya Rp 1,6 Juta Per Jam
ILUSTRASI. Pemilik platform microblogging X, Elon Musk sedang mencari "gamer sejati", yakni mereka yang berdedikasi dan menghabiskan banyak waktu untuk main game. REUTERS/Nathan Howard

Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemilik platform microblogging X, Elon Musk sedang mencari "gamer sejati", yakni mereka yang berdedikasi dan menghabiskan banyak waktu untuk main game. Akan tetapi, gamer yang dibutuhkan bukan sekadar untuk bermain game, melainkan dipekerjakan sebagai pelatih atau tutor video game.

Lowongan pekerjaan ini dibuka lantaran perusahaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) miliknya, xAI kini sedang mengeksplorasi industri video game.

Lewat akun X pribadinya, @elonmusk, ia mengonfirmasi bahwa xAI sedang mencari tutor atau pelatih video game penuh waktu (full time) dengan bayaran 45 dollar AS hingga 100 dollar AS (sekitar Rp 747.200 hingga RP 1,6 juta) per jam.

Apabila diakumulasi, kira-kira sekitar 93.600 dollar AS hingga 208.000 dollar AS (sekitar Rp 1,5 miliar hingga Rp 3,4 miliar) per tahun. Lebih spesifik, tutor game akan memiliki tugas untuk melatih chatbot Grok untuk menghasilkan video game yang "inovatif dan menyenankan bagi pengguna". Ia juga akan memberikan label, umpan balik, dan masukan untuk proyek game yang dikembangkan xAI.

Baca Juga: xAI Milik Elon Musk Berhentikan Ratusan Anotator Data

Pelatih akan bekerja sama dengan staf teknis untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan AI, agar bisa menghasilkan video game baru. Lowongan pekerjaan ini turut diunggah ke situs xAI.

Dalam posting itu, disebutkan bahwa kandidat yang "mendedikasikan banyak waktunya untuk bermain game" dan "berpengalaman dalam pengembangan game dengan asisten AI, menguji game, atau peran di studio indie", menjadi nilai plus.

Lowongan ini tidak meminta syarat pendidikan minimum. Akan tetapi, kandidat harus memenuhi beberapa kualifikasi utama, seperti memiliki skill tinggi dalam Desain Game, Ilmu Komputer, Media Interaktif, atau bidang terkait. Kandidat juga wajib memiliki penilaian yang kuat terhadap kualitas video game, menguji dan mengevaluasi video game berbasis AI secara ketat, dan menganalisis konten game.

Baca Juga: Pendiri xAI Igor Babuschkin Hengkang, Dirikan Perusahaan Investasi Keamanan AI

xAI juga berharap kandidat punya komitmen dalam pengembangan AI yang memajukan inovasi video game. Kualifikasi selengkapnya bisa disimak di situs resmi xAI berikut. Kandidat yang dinyatakan lolos dan layak, bisa berkantor di Palo Alto, California, AS atau bekerja dari jarak jauh secara penuh (fully-remote).

Namun, xAI mensyaratkan pelatih yang bekerja secara remote untuk memiliki motivasi diri yang kuat. Kemungkinan, syarat tersebut berkaitan dengan kebijakan Elon Musk di perusahaan mobil listriknya, Tesla, yang meminta seluruh staff untuk kembali ke kantor setelah kebijakan WFH (kerja dari rumah) saat pandemi. Musk sempat menyebut kebijakan bekerja dari rumah "salah secara moral". Ia bahkan pernah mengultimatum karyawannya untuk kembali ke kantor atau resign.

Ketertarikan Musk soal gaming bukan baru-baru ini. Orang terkaya di dunia itu pernah mengungkap ketertarikannya untuk mengembangkan video game dengan AI tahun lalu. Hal itu ia unggah di akun X pribadinya.
 

Selanjutnya: 15 Negara dengan Rasio Utang Terhadap PDB Terbesar di Uni Eropa

Menarik Dibaca: Promo Bundling Ojol HokBen Fried Chicken Oktober 2025, Mulai Rp 33.000-an Per Orang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

BERITA TERKAIT
TERBARU

Close [X]