Facebook rilis Messenger Rooms yang bisa menampung video telekonferensi 50 orang

Sabtu, 25 April 2020 | 19:17 WIB Sumber: Kompas.com
Facebook rilis Messenger Rooms yang bisa menampung video telekonferensi 50 orang

ILUSTRASI. Facebook logos are seen on a mobile phone in this picture illustration taken December 2, 2019. REUTERS/Johanna Geron/Illustration


MEDIA SOSIAL - JAKARTA. Tak mau kalah dengan Zoom, Facebook merilis produk percakapan video baru bernama Messenger Rooms yang bisa menampung banyak orang dalam satu video konferensi. Platform tersebut bisa menampung video telekonferensi hingga 50 orang.

Messenger Rooms diumumkan langsung oleh sang CEO, Mark Zuckerberg, dalam sebuah siaran langsung yang dipancarkan secara online. "Kehadiran pesan video bukan hal baru bagi kami. Namun, itu adalah area yang ingin kami perdalam dan hal itu sesuai dengan tema kami secara umum," jelas Zuckerberg.

Tema yang dimaksud adalah fokus untuk membuat fitur perpesanan lebih pribadi ketimbang publik seperti yang selama ini dilakukan Facebook dan Instagram.

Baca Juga: Kebutuhan pertemuan virtual meningkat, Facebook merilis fitur konferensi video

Zuckerberg ingin membuat fitur di Facebook maupun Instagram yang membantu orang-orang menemukan kelompok kecil mereka, lalu berkomunikasi lebih intim melalui platform perpesanan pribadi seperti Messenger Rooms.

Messenger Rooms bisa diakses melalui Facebook atau aplikasi Messenger. Fitur ini sudah tersedia di Facebook di hampir sebagian besar negara.

Namun, ketersediaannya di aplikasi Messenger baru akan bergulir dalam beberapa pekan ke depan. Nantinya, penyelenggara video konferensi bisa menentukan apakah ingin membuka telekonferensi secara publik atau ingin menguncinya dengan peserta-peserta undangan saja.

Peserta yang bergabung tidak harus memiliki akun Facebook. Sama seperti Zoom atau Skype, mereka bisa langsung bergabung ke Messenger Rooms lewat tautan yang dikirim pengundang.

Penyelenggara atau admin telekonferensi bisa menghapus peserta kapan saja dan bisa melaporkan peserta ke Facebook jika dinilai berperilaku buruk.

Baca Juga: Aplikasi Zoom rentan dibobol, begini langkah perusahaan ke depan

Editor: Yudho Winarto

Terbaru