Festival Saribu Rumah Gadang di Tour de Singkarak

Kamis, 16 November 2017 | 15:35 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Festival Saribu Rumah Gadang di Tour de Singkarak


INDUSTRI PARIWISATA - JAKARTA. Kabupaten Solok Selatan kembali menjadi tuan rumah Tour de Singkarak (TdS) 2017. Lebih dari sekadar bersepada, TdS bakal menyuguhkan wisata budaya Festival Saribu Rumah Gadang kepada para peserta.

Festival ini bakal digelar sebelum etape 6 dengan rute balap Kota Solok menuju Kayu Aro, Solok Selatan pada 22 November 2017 mendatang.

Festival Saribu Rumah Gadang membuat TdS akan semakin berwarna karena menyajikan atraksi budaya dan seni termasuk pameran anak mudo seperti randai, silat, dan barabab. Peserta bakal mementaskan kesenian mulai tergerus zaman seperti Randai, Silat Tradisi, Pidato Adat sampai Tari Piring dalam Festival Saribu Rumah Gadang. Hartati, seniman asal Solok turun gunung membuat konsep dan ide dalam festival ini.

Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria menjelaskan, kawasan saribu rumah gadang salah satu desa yang masih menjaga tradisi Minang, termasuk melestarikan bentuk dan fungsi rumah gadang. "Festival Saribu Rumah Gadang bakal digelar tahunan. Tahun ini menjadi tahun pertama. Kami akan melibatkan seniman asal Solok, salah satunya Hartati, seorang seniman dan koreografer handal," kata Muzni.

Pemkab Solok Selatan memilih tema ‘Manjupuik nan tatingga, mangumpuakan nan taserak, mengambang pusako lamo’ memiliki arti menjemput yang tertinggal, mengumpulkan yang tercecer, menampilkan lagi pusaka lama.

Guna membangkitkan atmosfer selama acara, masyarakat dan wisatawan di kawasan Saribu Rumah Gadang diimbau untuk memakai busana khas Minangkabau: baju kurung untuk perempuan dan taluak balango untuk laki-laki.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, sebelumnya TdS sejak pertama kali digelar mengalami banyak kemajuan. Pada 2013 Amauri Sport Organisation (ASO), sebagai penyelenggara resmi Tour de France merekomendasikan TdS sebagai major race dari kalender dunia balap sepeda Asia.

"Berarti, TdS efektif sebagai sarana promosi dalam rangka meningkatkan kunjungan dan awareness wisatawan juga memberikan direct impact dan media value yang tinggi, setiap tahun pelaksanaannya harus semakin membaik," kata Arief Yahya dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Kamis (16/11).

TdS 2017 sendiri diramaikan peserta dari 30 negara pada 18-26 November. Tercatat 20 tim dari 30 negara terdiri dari 15 tim internasional dan 5 tim nasional/lokal bakal berlomba balapan dalam sembilan etape.

TdS mengambil lokasi start dari Tanah Datar dan melintasi 18 kabupaten/kota dengan menempuh jarak sejauh 1,246 kilometer. Pembalap akan finish di Bukittinggi.

TdS merupakan kejuaraan wajib Asia dan mampu menyedot lebih dari 1 juta penonton. Gelaran TdS ini praktis mendongkrak aneka ragam budaya objek wisata alam dan budaya sekaligus memberikan dampak positif bagi pariwisata serta ekonomi masyarakat.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru