Gula terkendali tanpa tubuh lemas

Jumat, 15 Agustus 2014 | 09:05 WIB   Reporter: Dea Chadiza Syafina
Gula terkendali tanpa tubuh lemas

ILUSTRASI. Cara kirim cuitan ke Twitter Circle.


JAKARTA. Penderita diabetes melitus harus berhati-hati mengonsumsi gula atau glukosa. Sebab, jika berlebihan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula dalam darah. 

Namun, bukan berarti seseorang yang berpenyakit kencing manis ini tidak bisa sama sekali mengonsumsi makanan atau minuman manis. Sebab, tubuh tetap membutuhkan asupan zat yang manis demi memperoleh tenaga. Solusinya adalah dengan menggunakan pemanis buatan atau alami.

Dokter Poliklinik YRAP Tubagus Ismail Bandung, Visentia Juanita bilang, sedikitnya ada tiga manfaat pemanis buatan bagi tubuh. Pertama, tidak menyebabkan karies pada gigi. 

Kedua, dapat membantu mengontrol berat badan karena tidak mengandung kalori. Sedangkan yang ketiga, manfaat pemanis buatan adalah sebagai pengganti gula bagi pasien penderita diabetes. 

Pemanis buatan ini biasanya banyak ditemukan dalam produk makanan sehari-hari yang mencantumkan label 'bebas gula' atau 'sugar free' atau 'diet'. "Sebagai contoh bisa ditemukan dalam minuman ringan, permen karet, makanan yang dipanggang, jus buah, es krim dan yogurt," kata Vinsentia. 

Foods and Drugs Administration (FDA) atawa Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat merilis beberapa daftar untuk pemanis buatan sebagai pengganti gula. Adapun beberapa pemanis buatan yang dinyatakan aman oleh FDA diantaranya sakarin, aspartam, acesulfame potassium atau acesulfame-K dan aukralosa

Walaupun dibolehkan menggunakan pemanis buatan, Vinsentia menyarankan kepada penderita diabetes militus supaya mengonsumsinya sesuai dengan takaran. Pada prinsipnya, konsumsi yang berlebihan atas segala sesuatu yang dimasukkan ke dalam tubuh tetap tidak baik.

"Begitu pula dengan pemanis buatan. Tidak ada keuntungan bagi kesehatan jika mengkonsumsi pemanis buatan secara berlebihan," jelas Vinsentia.

Ahli gizi Rumah Sakit Umum Islam (RSUI) Kustati Surakarta, dr. Sri Rusmanti, M.Kes mengatakan penderita diabetes masih bisa menggunakan pemanis alami seperti madu. Menurutnya, madu dapat berperan sebagai pengganti gula tanpa adanya efek samping seperti pada pemanis buatan. 

Tetapi, meskipun aman bagi tubuh, lagi-lagi mengonsumsi pemanis alami pun tidak boleh berlebihan. Sri menyebutkan, ukuran yang digunakan untuk meminum madu dengan menggunakan sendok takaran 5 milimeter (ml) sampai 7,5 ml. 

Sri menyarankan supaya tidak menggunakan sendok takaran standar internasional karena ukurannya setara dengan 15 ml. "Madu juga baik dikonsumsi dengan mencampurnya dalam air teh hangat-hangat kuku," imbuh Sri. 

Madu juga dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes saat badan terasa lemas seperti mau pingsan dan saat gejala keringat dingin. "Saat tubuh penderita diabetes terasa seperti ini, maka perlu asupan gula yang bisa berasal dari madu," jelas Sri.

Mengurangi karbonhidrat

Supaya gula dalam darah tidak naik ketika mengonsumsi madu, penderita diabetes harus mengurangi asupan karbohidrat seperti nasi. Juga panganan ringan seperti kue kecil. Sri mengatakan, cara mengurangi karbohidrat bagi penderita diabetes adalah dengan carbohydrate counting alias perhitungan karbohidrat. 

Masing-masing individu berbeda perhitungannya tergantung dari tingkat aktivitas dan berat badan. Ambil contoh, seseorang dengan berat badan 50 kilogram (kg) membutuhkan asupan 1.500 kalori. Dari jumlah kebutuhan kalori itu, sekitar 50%-60% ditopang oleh karbohidrat. Artinya, per hari individu membutuhkan 750 kalori dari karbohidrat. 

Nah, sebagai catatan, setiap 4 kalori setara dengan 1 gram karbohidrat. Dus, untuk mengetahui tingkat kecukupan karbohidrat yang dikonsumsi, maka 750 kalori dibagi dengan 4 yang merupakan bilangan konstanta. 

Jadi, kebutuhan karbohidrat lebih kurang 180 gram per hari. Angka ini kemudian harus dibagi tiga yang merupakan jumlah makan pagi, siang dan malam.
Hasilnya sebesar 60 gram karbohidrat yang dibutuhkan tubuh per satu kali makan. Jika penderita diabetes telah mendapatkan asupan zat manis dari madu sebanyak 5 gram, maka sisa 55  gram kebutuhan karbohidrat tadi dibagi antara nasi, sayur dan lauk pauk.

Nasi putih memiliki karbohidrat 79 gram, dengan kandungan gula 0,12 gram. Karena itu, dalam mengkonsumsi nasi, juga harus menggunakan takaran maksimal 3/4 cangkir kopi atau antara 15 gram sampai 25 gram.             

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Fitri Arifenie
Terbaru