Gunung-Gunung Ini Jadi yang Tertinggi di Dunia Kalahkan Gunung Everest

Jumat, 02 Mei 2025 | 15:33 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Gunung-Gunung Ini Jadi yang Tertinggi di Dunia Kalahkan Gunung Everest

ILUSTRASI. Gunung-Gunung Ini Jadi yang Tertinggi di Dunia Kalahkan Gunung Everest. thrillspire.com


EDUKASI -  Gunung Everest, yang pernah dinobatkan sebagai gunung tertinggi di Bumi, telah digulingkan tahtanya. 

Para ilmuwan telah menemukan dua gunung besar di bawah permukaan Bumi yang lebih dari 100 kali lebih tinggi dari Everest. Penelitian yang benar-benar inovatif ini dipublikasikan baru-baru ini di jurnal Nature.

Melansir dari Indian Defence Review, raksasa tersembunyi ini, yang menjulang setinggi 620 mil atau 1.000 km, mengubah pemahaman kita tentang geologi planet ini.

Baca Juga: Prima Andalan Mandiri (MCOL) Bagikan Dividen Rp 693,33 Miliar

Penemuan Seismik yang Inovatif

Penemuan gunung-gunung besar ini, yang dikenal sebagai Large Low Seismic Velocity Provinces (LLSVP), terjadi melalui studi gelombang seismik. 

Gelombang ini, yang dihasilkan oleh gempa bumi yang kuat, melambat saat melewati area dengan kepadatan material yang berbeda.

Dengan menganalisis bagaimana gelombang seismik berperilaku jauh di dalam Bumi, para ilmuwan dapat menentukan keberadaan struktur besar ini di bawah permukaan.

Terletak sekitar 1.200 mil di dalam mantel Bumi, LLSVP ini terletak di bawah Afrika dan Samudra Pasifik. Mereka tidak hanya tinggi tetapi juga sangat padat, menawarkan kepada para ilmuwan pandangan langka tentang masa lalu Bumi kuno.

Meskipun Gunung Everest hanya menjulang 5,5 mil di atas permukaan laut, pegunungan yang baru ditemukan ini membentang jauh melampauinya, menantang gagasan sebelumnya tentang lapisan dalam Bumi.

Mengungkap Sejarah Geologi Kuno Bumi

Ilmuwan percaya bahwa LLSVP bisa jadi merupakan sisa lempeng tektonik yang tenggelam jauh ke dalam mantel miliaran tahun lalu. 

Proses ini, yang dikenal sebagai subduksi, melibatkan pergerakan lempeng tektonik ke bawah, yang membawa material dari permukaan Bumi ke kedalaman di bawahnya.

Formasi kuno ini mungkin menyimpan petunjuk tentang sejarah geologi awal Bumi, yang menunjukkan bahwa bagian-bagian mantel mungkin tetap stabil selama miliaran tahun.

Penemuan ini menantang kepercayaan lama bahwa mantel Bumi terus berubah dan bergerak. Alih-alih menjadi lapisan yang dinamis dan terus bergeser, bagian-bagian mantel mungkin jauh lebih stabil dan kuno daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Tonton: Defisit Gas, Pemerintah Diminta Percepat Interkoneksi Jaringan & Infrastruktur LNG

Memikirkan Kembali Pemahaman Kita tentang Mantel Bumi

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan percaya bahwa mantel adalah lapisan Bumi yang cair dan terus berkembang, dengan panas dan material yang bersirkulasi di dalamnya. 
Namun, penemuan struktur yang besar dan stabil ini memunculkan kemungkinan bahwa bagian-bagian mantel dapat tidak berubah selama miliaran tahun.

Wawasan baru ini memaksa para peneliti untuk memikirkan kembali perilaku mantel dan mempertimbangkan kemungkinan bahwa beberapa area jauh lebih stabil daripada yang kita bayangkan.

Selain ukurannya, formasi kuno ini juga lebih panas daripada material mantel di sekitarnya. Hal ini menambah lapisan kompleksitas lain pada pemahaman kita tentang dinamika mantel, yang membuat para ilmuwan memikirkan kembali bagaimana panas didistribusikan di dalam interior Bumi.

Raksasa Tersembunyi di Bawah Kaki Kita

Meskipun Gunung Everest mungkin terus menduduki tahta gunung tertinggi di atas permukaan laut, raksasa Bumi yang sebenarnya tersembunyi jauh di dalam planet ini.

LLSVP besar ini terletak jauh di luar jangkauan kita, tetapi penemuannya telah memicu kegembiraan di antara para peneliti. 

Dengan kemajuan di masa depan dalam pencitraan seismik, para ilmuwan berharap dapat mengungkap lebih banyak lagi fitur tersembunyi di bagian dalam Bumi.

Seiring dengan peningkatan teknologi, wawasan baru tentang struktur dalam planet ini dapat membantu kita lebih memahami bagaimana Bumi berevolusi menjadi dunia yang kita tinggali saat ini.

Selanjutnya: Wabah Antraks di Thailand: 1 Tewas, Ratusan Terinfeksi Usai Konsumsi Daging Mentah

Menarik Dibaca: Ingin Dapat Dividen Rp 1.484? Kesempatan Beli Saham UNTR hingga 6 Mei 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana
Terbaru