Gurihnya sega lengko bersiram bumbu kacang

Rabu, 28 Maret 2012 | 11:21 WIB Sumber: Mingguan KONTAN, Edisi 26 Maret - 1 April 2012
Gurihnya sega lengko bersiram bumbu kacang

ILUSTRASI. Wall Street menguat, S&P 500 dan Dow Jones kembali catat rekor penutupan tertinggi


Cirebon merupakan salah satu surga kuliner di Indonesia. Daerah di ujung timur Jawa Barat ini memiliki banyak makanan khas. Ada nasi bogana, lengko, empal gentong, sampai sambal asem. Pokoknya banyak, deh.

Nah, kalau Anda ingin mencicipi ragam makanan khas Kota Udang di sekitar Jakarta, datang saja ke Kantin Laras yang terletak di wilayah Pamulang, Tangerang Selatan.

Walau mengusung nama kantin, Anda jangan membayangkan Kantin Laras berisi beberapa kedai layaknya di sebuah sekolah atau kantor. Di sini hanya ada satu kedai, ya, Kantin Laras. Yayu A. Slamet, sang pemilik, sengaja membuat kedai berkonsep kantin lantaran ia menjual aneka masakan dari sejumlah daerah di Tanah Air, khususnya Cirebon.

Untuk mencapai Kantin Laras enggak susah, kok. Rumah makan dua lantai yang sanggup menampung 50 pengunjung sekaligus ini berada di sebuah kompleks ruko di Jalan Pamulang Raya, tepat di seberang kantor Walikota Tangerang Selatan. Namanya adalah Ruko Pamulang Permai.

Kedai yang berdiri sejak delapan tahun lalu ini mulai buka pukul setengah enam pagi dan tutup pukul empat sore. Tapi, jangan datang kesorean, ya, bisa-bisa Anda tidak kebagian makanan karena sudah ludes.

Saban hari, sekitar 200 orang menyambangi kedai ini. Sejumlah bintang film televisi (FTV) dan anggota grup musik Padi juga pernah makan di sini. Namanya Yayu tidak hafal. Marta Togatorop, kasir Kantin Laras, menambahkan, kantin tempatnya bekerja juga pernah jadi lokasi syuting sinetron Cinta Fitri.

Dari puluhan menu di Kantin Laras, masakan khas Cirebon cukup dominan. Maklum, pemilik warung makan ini lahir dan besar di Cirebon. Selain itu, ada bermacam masakan khas Jawa, Manado, hingga Betawi.

Salah satu sajian khas Cirebon yang menjadi favorit pengunjung di sini adalah nasi atawa sega lengko. Itu, lo, nasi dengan topping potongan tahu dan tempe goreng, mentimun segar, irisan daun kucai, serta taoge rebus bersiram bumbu kacang. Taburan bawang goreng menambah cita rasa makanan khas ini.

Tentu saja, tak lupa kerupuk aci putih bulat atau kotak kecil. Bagi yang suka rasa manis, Anda bisa menambahkan kecap di atas lelehan bumbu kacang.

Pakai satai ayam

Sekarang, waktunya makan. Begitu tersaji di meja, sepiring nasi lengko racikan Kantin Laras langsung menggugah selera. Anda pasti ingin buru-buru menyantapnya. Tapi, aduk dulu bumbu kacang hingga merata. Dengan begitu, di setiap gigitan potongan atau irisan nasi lengko terasa bumbu kacangnya.

Sepintas, tak ada yang berbeda pada nasi lengko racikan Yayu dibandingkan racikan kedai lainnya. Maklum, perbedaan ada pada proses pengolahan bumbu kacang. Yayu tidak menggoreng bahan baku kacang tanah dengan minyak. “Kacang disangrai tanpa minyak sehingga rasanya menjadi lebih gurih,” katanya.

Kemudian, sebelum diulek bersama kacang, Yayu terlebih dulu menggoreng cabai dengan minyak hingga matang. Dua proses ini yang membedakan bumbunya dengan bumbu di kedai nasi lengko lain.

Hasilnya, begitu sesendok nasi lengko masuk ke mulut, rasanya memang nikmat. Bumbu kacangnya terasa halus dan pas di lidah. Tambahan bawang goreng membuat mulut mengunyah dengan gurih.

Sebagai lauknya, nasi lengko memang paling sedap ditemani satai ayam atau kambing. Namun, di Kantin Laras, yang tersedia hanya satai ayam karena banyak pelanggan yang tak suka satai kambing. “Beda kalau di Cirebon, di sana pakai satai kambing,” ujar Yayu.

Tapi, jangan khawatir, satai ayamnya tak kalah sedap. Yayu merebus dahulu daging ayam dengan bumbu sampai matang. Setelah itu, daging ayam baru dibakar. Alhasil, satai ayam olahan Yayu terasa empuk kala dikunyah.

Untuk menebus sepiring nasi lengko, Anda cukup merogoh kocek Rp 7.500 saja. Itu belum termasuk lauknya, lo. Kalau tambah satu tusuk satai ayam, berarti Anda harus mengeluarkan uang tambahan Rp 1.750.

Selain nasi lengko, tersedia aneka makanan khas Cirebon lain di Kantin Laras. Contohnya empal gentong yang dijual bersama nasi atau lontong seharga Rp 10.000 per porsi. Kemudian, ada nasi bogana seharga Rp 7.500 per piring. Anda juga bisa mencicipi menu khas daerah lainnya, seperti gudeg jogja komplet seharga Rp 17.500 dan soto ambengan Rp 10.000.

Yayu memang tidak ikut memasak lagi sajian di Kantin Laras. Ia sudah menyerahkan seluruhnya kepada empat juru masaknya. Tetapi, ia tetap mengontrol rasa setiap menu sebelum dihidangkan. Perempuan 56 tahun ini akan meminta para koki mengulang masakannya jika rasanya belum pas.

Kantin Laras
Ruko Pamulang Permai l Blok SH-9/15 Tangerang Selatan
Telp 021-74702849
Koordinat GPS:
S6343.327’ - E106734.616’

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari
Terbaru