Hari Bumi 2022, Ini Penyebab dan Dampak Perubahan Iklim ke Kehidupan Masyarakat

Jumat, 22 April 2022 | 15:51 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Hari Bumi 2022, Ini Penyebab dan Dampak Perubahan Iklim ke Kehidupan Masyarakat

ILUSTRASI. Google Doodle perubahan iklim Hari Bumi 2022.


Nah, berikut adalah dampak perubahan iklim bagi kehidupan masyarakat:

1. Curah hujan tinggi 

Curah hujan yang berlebih di musim penghujan sendiri kemudian akan mengakibatkan naiknya air di permukaan laut.

2. Musim kemarau yang berkepanjangan

Dampak perubahan iklim adalah musim kemarau berkepanjangan yang lebih panas termasuk diantaranya gelombang panas, intensitas hujan yang terus berkurang di musim kemarau, serta kekeringan yang parah.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Bumi 2022 dan Slogan Earth Day 22 April

3. Berkurangnya sumber air

Hingga saat ini rata-rata ketersediaan air di daerah subpolar, aliran air sungai dan daerah tropis basah diperkirakan akan mengalami peningkatkan sekitar 10-40%. 

Sementara pada daerah subtropis dan daerah tropis yang kering, air kemudian akan mengalami pengurangan sekitar 10-30% hingga akhirnya berbagai daerah yang kini mengalami kekeringan kemudian akan semakin menjadi parah kondisinya.

4. Kepunahan ekosistem

Kemungkinan terjadinya kepunahan ekosistem yaitu pada spesies hewan dan tumbuhan adalah 20-30% hal ini terjadi jika bertambah CO2 di atmosfer serta kenaikan suhu rata-rata global sebanyak 1,5-2,5 derajat Celcius, yang kemudian akan turut meningkatkan tingkat keasaman laut.

Hal ini kemudian akan berdampak negatif terhadap para organisme-organisme laut seperti misalnya pada terumbu karang, hingga berbagai spesies yang hidupnya bergantung terhadap organisme tersebut.

Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Hari Bumi 2022 dan Tema International Earth Day 22 April

5. Industri, permukiman dan masyarakat

Dampak perubahan iklim juga berpengaruh terhadap industri, permukiman, dan masyarakat. Mereka yang terdampak adalah industri, permukiman serta masyarakat yang kian rentan umumnya berada di daerah bantaran sungai dan pesisir. 

Serta mereka yang tingkat perekonomiannya terkait erat dengan keberadaan sumber daya yang sensitif terhadap iklim, juga ia yang tinggal di daerah-daerah yang sering dilanda berbagai bencana ekstrim, di mana urbanisasi biasanya kemudian berlangsung dengan sangat cepat.

Komunitas dengan ekonomi ke bawah sendiri sangat rentan karena kapasitas adaptasi yang mereka miliki terbatas.  

Serta kehidupannya yang sangat tergantung pada sumberdaya, di mana sumber daya ini keberadaannya sangat mudah terpengaruh oleh iklim dan persediaan makanan juga air. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Virdita Ratriani

Terbaru