Heineken menggelar adu ketangkasan bartender Star Serve 2019

Rabu, 21 Agustus 2019 | 09:37 WIB   Reporter: Amalia Fitri
Heineken menggelar adu ketangkasan bartender Star Serve 2019

ILUSTRASI. Erik Tackenkamp, Global Draught Master Heineken


PROFESI - JAKARTA. Merek bir premium dunia, Heineken, kembali menggelar kompetisi Star Serve 2019 di empat kota besar di Indonesia. Kompetisi ini merupakan ajang pencarian bartender terbaik dalam hal menyajikan draught beer Heineken yang sempurna.

Sebagai informasi, selain produk yang memiliki kualitas tinggi, kualitas draught beer juga berada di tangan seorang bartender pada saat menyajikannya kepada konsumen. Hal ini tentu tidak mudah, karena diperlukan passion, keahlian, dan kualitas untuk menyajikan segelas bir yang sempurna.

“Sebagai bir lager premium nomor 1 di dunia, menjaga kualitas dari penyediaan hingga penyajian bir adalah prioritas utama dari Heineken. Inilah yang mendasari kami untuk kembali mengadakan kompetisi Star Serve 2019,” ujar Mariska Van Drooge, Direktur Pemasaran PT Multi Bintang Indonesia Niaga dalam siaran pers, Rabu (21/8).

Baca Juga: Multi Bintang ganti presiden direktur baru di RUPSLB hari ini

Mariska menambahkan bahwa bartender memiliki peranan penting untuk memastikan bir berkualitas terbaik sampai ke tangan konsumen. Dalam Kompetisi Star Serve 2019 di Medan, lebih dari 20 bartender dari berbagai lokasi penyedia Heineken di Medan, berkompetisi untuk mempertunjukkan keahlian mereka dalam melakukan Heineken Star Serve, yaitu suatu standar internasional penyajian draught beer yang dikembangkan oleh Heineken demi menyajikan kualitas draught beer Heineken yang sempurna.

“Heineken Star Serve, memiliki lima langkah penting yang harus dikuasai oleh setiap bartender agar dapat menyajikan draught beer yang sempurna. Lima langkah tersebut adalah rinse, pour, skim, check dan serve,” ujar Deden Perdana, Draught Beer Manager PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI).

Deden menjelaskan, rinse adalah teknik mencuci gelas, pour adalah teknik menuang bir dengan posisi kemiringan gelas 45 derajat, skim adalah teknik meratakan busa, check adalah teknik memastikan tinggi busa, dan serve adalah teknik penyajian ke konsumen.

Baca Juga: Produsen bir terbesar dunia bidik dana IPO US$ 9,8 Miliar

Kelima langkah tersebut bertujuan untuk memastikan bartender dapat menuang setiap gelas bir dengan sempurna. Heineken percaya betul bahwa alasan konsumen memesan gelas bir yang kedua adalah karena kualitas gelas yang pertama.

Kompetisi Star Serve 2019 ini nantinya akan diselenggarakan di empat kota besar di Indonesia, yaitu Medan (13/8), Jakarta (20/8), Surabaya (27/8) dan berakhir di Bali (3/9) dan akan mempertandingkan lebih dari 150 bartender. Masing-masing pemenang di setiap kotanya, akan memperoleh hadiah uang tunai jutaan rupiah.

Baca Juga: Heineken NV siapkan dana 110,06 juta pound untuk renovasi empat pabriknya

Tak hanya itu, sebagai bagian dari komitmen Heineken dalam mengadvokasikan konsumsi bertanggung jawab, nantinya sebelum kompetisi dimulai, pihak Heineken juga akan mengadakan workshop singkat yang dimana selain kembali memperkenalkan ritual Star Serve namun juga akan mengedukasi mengenai penyajian bertanggung jawab (responsible serving) dan juga konsumsi bertanggung jawab (responsible consumption).

Hal ini merupakan suatu hal yang penting untuk diketahui bagi para bartender yang merupakan frontman dari semua produk Heineken.

“Kami berharap masing-masing bartender yang berpartisipasi dalam kompetisi ini nantinya tidak hanya akan dapat memberikan pengalaman draught beer Heineken terbaik bagi setiap konsumen kami, namun juga dapat menjadi perpanjangan tangan kami dalam rangka mengedukasi dan juga advokasi akan perilaku konsumsi bertanggung jawab,” tutup Mariska.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru