Ingar Bingar di Tengah Kemacetan

Sabtu, 04 Juli 2009 | 00:06 WIB   Reporter: Gloria Haraito

sixthsenseKINI ANDA tak perlu suntuk saat melewati kawasan macet Dago, Bandung. Saat terjebak macet, cobalah untuk bersantai sejenak di Sixth Sense Bar and Lounge. Bar yang baru beroperasi pada Mei tahun lalu ini agak berbeda dari bar lainnya di Kota Kembang. Memasuki halaman bar, dentuman musik trance langsung menyeruak. Ketika menyibak pintu, suasana ingar-bingar makin terasa. Maklum, beats per second (bps) musik trance ini jauh lebih kencang dari house music. Suasana meriah lebih lengkap dengan lampu sorot warna-warni yang langsung menyongsong mata. Merasakan atmosfer dan pilihan musiknya, Sixth Sense ini lebih mirip diskotek. Hanya interior atau desain ruang saja yang menunjukkan ini sebuah bar atau music lounge. Warna merah marun dan hitam yang mendominasi ruangan cukup jitu untuk meredam “ketegangan” yang keluar dari musik trance. Namun, kalau tidak suka suasana ingar-bingar, Anda bisa memilih nongkrong di teras sembari menikmati suasana dan sejuknya udara Bandung di malam hari. Dan, yang menyenangkan, masuk ke bar ini free charge. “Bar lain di Bandung mengenakan tiket masuk, di sini tamu bebas masuk,” ujar Aulia Rachman, Captain Waiter Sixth Sense. Bagi yang menyukai suasana riuh, Sixth Sense pantas dicoba. Di dalam ruangan pengunjung bisa berleha-leha di sofa berkapasitas besar. Tapi, untuk yang berpasangan atau cuma datang berdua, duduk di bar rasanya lebih asyik. Aneka “air” tersedia di sini, termasuk juga whisky, vodka, dan liquor pun ikut terpampang. Salah satu koktail yang jadi favorit pengunjung adalah fire wall, koktail campuran sambucca, kahlua, dengan triple sec. Sekadar informasi, koktail ini dinamai fire wall karena cara penyajiannya memang seru. Caranya, racikan koktail itu dituangi sambucca. “Ketika sambucca dituang, api dinyalakan sehingga api menyala di tuangan sambucca itu,” tutur Aulia. Segelas fire wall ini harganya Rp 66.000. Selain itu, koktail yang tak kalah laris adalah sixth sense cocktail yang merupakan oplosan dari 14 jenis minuman, mulai vodka hingga tequila. Sixth Sense juga menyediakan aneka minuman nonalkohol semacam teh, jus, cokelat, dan susu. Selain itu, bar ini juga menyediakan kudapan sedap, seperti sop buntut maupun broccoli cheese. Susah cari parkir Menurut Aulia, saat akhir pekan, bar ini penuh sesak dengan pengunjung dari luar Bandung. Tak tanggung-tanggung, di hari biasa Sixth Sense bisa menampung hingga 400 orang. Jumlah ini bisa melonjak hingga 1.000 orang saat akhir pekan. Biasanya, mereka bersantai di Sixth Sense setelah puas berpelesir seharian. Hal ini pun diakui oleh para pengunjung. “Lokasinya strategis, dekat dari mana-mana,” ujar Poltak Fransto Nainggolan, pengunjung bar. Tapi, karena letaknya di Dago, tempat ini selalu penuh. “Kalau sudah begini, suka susah dapat parkir,” ujar Poltak. Buktikan saja ke bar yang terletak persis di samping FO Victoria ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test

Terbaru