PRODUKSI SEPEDA - JAKARTA. Merek sepeda Kreuz beberapa waktu belakangan menjadi viral dan ramai diperbincangkan di dunia maya. Pasalnya, bentuk dan disain sepeda ini menyerupai sepeda merek Brompton, merek terkenal asal London Inggris.
Tak hanya itu, merek sepeda Kreuz juga menjadi perhatian lantaran Presiden Joko Widodo juga ikut inden untuk membeli sepeda ini.
Apa itu Kreuz?
Melansir laman Facebook resminya, kata Kreuz diambil dari bahasa Sunda yang artinya kebanggaan. Ada juga orang yang mengartikan Kreuz sebagai singkatan dari kreasi orang Sunda.
Baca Juga: Ini tiga alasan Presiden Jokowi ikut beli sepeda Kreuz asal Bandung
Dalam video singkat di Facebook, salah satu pemilik merek Kreuz Yudi Yudiantara bercerita, pada awalnya, produksi Kreuz itu pertama kali adalah tas pannier di tahun 2018. Kemudian, pada Oktober 2019, ada acara di Indonesia Cycling Festival, banyak stand-stand yang memakai display pakai sepeda Brompton.
"Jujun (salah seorang pemilik Kreuz lainnya) bilang sama saya, 'Kang, suatu waktu kita harus pakai itu'. Saya bilang: bisa buat gak? Dia bilang, 'Bisa lah kang, gampang'," ceritanya.
Nah, sejak saat itulah keduanya mulai mempelajari sepeda Brompton. Yudi mengaku, mereka membutuhkan waktu hingga tiga bulan lebih untuk mempelajari detail-detail sepeda Brompton.
Baca Juga: Jokowi juga kepincut sepeda Brompton dari Bandung, ini buktinya
Awalnya, saat sepeda pertama selesai diproduksi awal Februari, Yudi dan Jujun langsung memposting produknya di media sosial. Tujuannya simpel, agar masyarakat Bandung mengetahui merek sepeda Kreuz. Tak disangka, sambutan masyarakat sangat antusias.
Siapa yang sangka, kini peminat sepeda Kreuz membeludak. Melansir Kompas.com, pada Juni 20020, daftar indek Kreuz sudah mengular hingga Februari 2022. Bahkan, Presiden Joko Widodo dan istri termasuk ke dalam daftar inden.
Baca Juga: Orang keranjingan bersepeda, harga saham pabrik sepeda ikut terbang
Lamanya inden bukan tanpa alasan. Pasalnya, kapasitas produksi Kreuz terbatas hanya 10 frame set per bulan.
Yudi mengaku, saat ini list pesanan sudah sampai di September 2021. "Makanya pesanan via WhatsApp kami tutup," ungkap Yudi kepada Kompas.com.
Baca Juga: Harga sepeda Kreuz made in Bandung lebih terjangkau, mirip Brompton
Dia hanya menerima pesanan di lokasi pembuatan di Bandung. Tak pelak, hal tersebut lantas membuat banyak orang berdatangan ke pabriknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News