ORANG KAYA / TAIPAN - JAKARTA. Rangking pengusaha paling kaya Indonesia tahun 2019 ini diwarnai beberapa perubahan. Ada yang mengalami kenaikan, namun ada pula yang posisinya mengalami penurunan.
Melansir dari Forbes, Kamis (5/12) kemarin, Bos Barito Pacific Group Prajogo Pangestu lompat tujuh peringkat menduduki posisi ketiga pengusaha paling kaya di Indonesia. Berdasarkan catatan tahun lalu, Prajogo berada di posisi 10 dengan total harta US$ 3 miliar atau sekitar Rp 42 triliun.
Baca Juga: Asyik, seni musik dan pertunjukan kebagian jatah pendanaan Bekraf di tahun depan
Namun dalam kurun setahun, jumlah ini mengalami peningkatan sebesar US$ 4,6 miliar. Sehingga saat ini Prajogo memiliki harta sebesar US$ 7,6 miliar atau setara dengan Rp 106,4 triliun.
Penyebabnya diketahui lantaran aset Prajogo tahun ini naik seiring optimisme investor pada prospek perusahaan hingga mampu mengerek harga saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Prajogo sendiri menjadi pemegang mayoritas saham BRPT sebesar 71,16%, adapun kapitalisasi pasar (market cap) perusahaan sekitar Rp 125 triliun.
Lini usaha yang ekspansif milik Prajogo juga dapat dilacak lewat anak usaha BRPT, yakni PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Produsen petrokimia tersebut dimiliki secara tidak langsung oleh Prajogo lewat kepemilikan saham BRPT terhadap TPIA sebanyak 41,51% dan secara langsung dengan kepemilikan pribadi sebanyak 14,78%.
Baca Juga: Harbolnas, Bukalapak luncurkan kampanye Kalap 12.12 dengan total diskon Rp 50 miliar
Adapun kapitalisasi pasar TPIA saat ini sudah berada pada level Rp 174 triliun. TPIA dikenal sebagai perusahaan yang tengah mengembangkan berbagai proyek pabrik petrokimia.
Baru-baru ini saja perusahaan tersebut telah meresmikan pabrik polietilena (PE) baru dengan nilai investasi US$ 380 juta. Erwin Ciputra, Presiden Direktur TPIA saat peresmian pabrik, Jumat (6/12), mengatakan konstruksi pabrik PE sudah dimulai sejak dua tahun lalu.
"Hasil produksi ini bakal mensubtitusi impor dan menghemat devisa. Memang dalam kurun waktu 15 tahun terakhir kami sudah meningkatkan volume produksi namun masih belum dapat memenuhi semua kebutuhan dalam negeri," terangnya. Oleh karena itu TPIA akan melakukan ekspansi besar-besaran lagi dengan membangun komplek petrokimia tahap kedua.
Baca Juga: Nalco Water lakukan analitik prediktif di industri hulu untuk kurangi penggunaan air
Nilai investasinya tak main-main, Erwin menyebutkan kisarannya Rp 60 triliun hingga Rp 80 triliun. Diharapkan tahun 2024 komplek yang memproduksi cracker etilena dan berbagai produk petrokimia akan mendobelkan total kapasitas terpasang perseroan menjadi 8 juta ton per tahun.
Harta yang semakin meningkat
Sementara itu di posisi pertama bertengger kekayaan bersih Hartono bersaudara mencapai US$ 37,3 miliar atau setara Rp 525,85 triliun. Harta Hartono bersaudara terus meningkat seiring naiknya harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Posisi kedua ditempati oleh keluarga Widjaja yang terdiri dari beberapa pewaris Grup Sinar Mas.
Total kekayaan bersih keluarga Widjaja mencapai US$ 9,6 miliar atau sekitar Rp 135,31 triliun. Masuknya Keluarga Widjaja dalam daftar Forbes tahun ini menggantikan Pendiri Grup Sinar Mas Eka Tjipta Widjaja yang meninggal pada Januari 2019. Tahun lalu, Eka Tjipta menempati peringkat ketiga dengan kekayaan sebesar US$ 8,6 miliar.
Selain nama-nama di atas, ada beberapa pendatang baru dalam daftar Forbes tahun ini. Di antara lima orang baru tersebut adalah Winarko Sulistyo yang menduduki peringkat 27 dengan kekayaan US$ 1,2 miliar.
Baca Juga: Resmikan pabrik PE baru, Chandra Asri (TPIA) bakal kebut komplek petrokimia tahap dua
Kenaikan harta Winarko berasal dari penjualan 45% saham produsen kertas kemasan PT Fajar Surya Wisesa ke Siam Cement Thailand pada Mei seharga US$ 557 juta.
Nama baru lainnya yaitu Daniel Sihombing yang merupakan penggemar mobil Ferrari dan pengusaha konstruksi. Donald menduduki peringkat 34 dengan kekayaan US$ 970 juta. Donald adalah pendiri dan presiden direktur PT Totalindo Eka Persada.
Perusahaan konstruksi tersebut membangun hotel Four Seasons di Jakarta. Sedangkan nama pengusaha garmen dan tekstil Iwan S Lukminto kembali masuk dalam daftar Forbes di nomor 50 dengan kekayaan US$ 585 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News