Edukasi

Ini Kelompok Masyarakat yang Paling Mudah Tertipu Berita Hoaks

Sabtu, 12 April 2025 | 07:08 WIB Sumber: Kompas.com
Ini Kelompok Masyarakat yang Paling Mudah Tertipu Berita Hoaks

ILUSTRASI. Sebuah studi mengungkapkan kelompok orang yang paling mudah tertipu berita hoaks. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi


HOAKS - Sebuah studi mengungkapkan kelompok orang yang paling mudah tertipu berita hoaks. 

Para peneliti dari British Colombia University mengadakan studi yang melibatkan lebih dari 66.000 peserta untuk mengungkapkan kelompok orang yang rentan terkena misinformasi. 

Peneliti senior studi itu, Friedrich Gotz mengatakan, studinya dibuat untuk menyadarkan semua orang akan risiko terpapar misinformasi berkala, di mana banyak orang berpotensi mempercayai hoaks tersebut. 

"Tidak peduli siapa Anda, tidak peduli apa yang Anda pikir Anda ketahui, tidak seorang pun dari kita kebal terhadap misinformasi," kata Gotz, diberitakan Neuroscience News, Rabu (9/4/2025). 

Kelompok orang yang mudah percaya hoaks 

Sebanyak lebih dari 66.000 orang mengikuti tes yang disebut Misinformation Susceptibility Test (MIST) buatan para psikolog British Colombia University. 

Tes itu mengharuskan para peserta menentukan berita-berita yang asli di antara berita palsu atau hoaks yang disediakan peneliti. 

Dari jawaban tersebut, peneliti kemudian berusaha memahami kemungkinan para peserta mempercayai informasi yang salah serta kemampuan mereka mengenali berita palsu. 

Baca Juga: Komdigi Temukan 1.923 Konten Hoaks Sepanjang Tahun 2024

Hasil penelitian ini menunjukkan, orang-orang yang rentan tertipu berita hoaks memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 

- Generasi Z yang lahir pada tahun 1997-2012 
- Perempuan 
- Kurang berpendidikan 
- Lebih konservatif. 

Para peneliti berpendapat, generasi muda mendapatkan paparan digital lebih banyak. Namun, mereka tidak memiliki literasi digital yang cukup baik. 

Orang-orang dengan pandangan politik yang lebih konservatif juga cenderung lebih mudah mempercayai berita hoaks. Kondisi ini terutama berlaku bagi orang dengan sudut pandang ekstrem. 

Sementara itu, perempuan disebut lebih mungkin mempercayai misinformasi daripada laki-laki. Namun, mereka lebih baik dalam menilai kemampuan mereka. 

Orang yang pernah mengenyam pendidikan di universitas atau memiliki gelar sarjana juga lebih mampu mengenali hoaks daripada lulusan sekolah menengah. Sayangnya, mereka kerap melebih-lebihkan kemampuan mengenali misinformasi. 

Baca Juga: Trump Sebut Klaim Dirinya Menyerahkan Kepresidenan kepada Musk sebagai 'Hoaks'

Berdasarkan studi tersebut, orang-orang yang lahir sebelum 1997, laki-laki, berpendidikan tinggi, serta berpandangan terbuka, dinilai paling mampu mengidentifikasi berita hoaks. 

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terbaru