Hoaks mengancam demokrasi
Para peneliti mengatakan, penyebaran misinformasi global menimbulkan ancaman terhadap demokrasi. Sebab, masyarakat tidak mendapat informasi dengan baik.
Kondisi tersebut membuat para peneliti berharap pemerintah memprioritaskan literasi digital untuk menangkal hoaks, dikutip dari Phys, Senin (7/4/2025).
Para peneliti ingin pemerintah menghasilkan kebijakan dan program pendidikan yang lebih tepat guna mengurangi kerentanan terhadap misinformasi.
"Menurut saya, tidak semua negara demokrasi saat ini benar-benar berupaya mengatasi masalah ini," kata Gotz. "Lebih buruk lagi, di dunia yang terpolarisasi tempat kita hidup, beberapa aktor, termasuk politisi, mungkin sengaja menjadikannya senjata," lanjutnya.
Menurut dia, pemerintah dapat menggunakan penelitiannya untuk meningkatkan kesadaran terhadap misinformasi.
Tonton: Kepolisian Pastikan Kabar Kedatangan Ronaldo ke Indonesia Adalah Hoaks
Namun, hal tersebut bisa didapat jika pemerintah memiliki iktikad baik dan ingin menyelesaikan masalah hoaks di antara masyarakat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi Ungkap Kelompok Orang yang Paling Mudah Tertipu Berita Hoaks, Siapa Mereka?"
Selanjutnya: Tarif Trump Bisa Bikin Lebih Mahal, Cek Harga iPhone 16, 15 Plus, 14 & 12 April 2025
Menarik Dibaca: 7 Ide Desain Dapur Terbaru 2025 yang Wajib Dicoba untuk Rumah Modern Anda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News