Inilah 25 universitas swasta terbaik di Jakarta

Kamis, 03 September 2020 | 13:33 WIB Sumber: Kompas.com
Inilah 25 universitas swasta terbaik di Jakarta

ILUSTRASI. Inilah 25 universitas swasta terbaik di Jakarta Foto:?Yohanes Debrito Neonnub


UNIVERSITAS SWASTA - Jakarta. Bagi yang belum gagal masuk perguruan tinggi negeri, saat ini masih banyak universitas swasta yang membuka pendaftaran. Universitas swasta tidak kalah dengan universitas negeri. Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi ( LLDikti) wilayah III mengumumkan daftar universitas swasta terbaik 2020 DKI Jakarta.

Penilaian universitas terbaik tersebut berbasis data klasterisasi perguruan tinggi Ditjen Pendidikan Tinggi yang telah diumumkan sebelumnya pada pertengahan Agustus 2020. “Perlu saya tekankan bahwa klasterisasi bukanlah pemeringkatan. Klasterisasi disusun untuk perbaikan berkelanjutan untuk kinerja masing-masing perguruan tinggi secara holistik,” tegas Kepala LLDikti Wilayah III Provinsi DKI Jakarta Prof Agus Setyo Budi.

Prof Agus juga mengapresiasi 6 perguruan tinggi di DKI Jakarta yang berhasil masuk klaster 2 nasional. “Sedikit demi sedikit, perguruan tinggi swasta di lingkungan LLDikti Wilayah III mulai bisa berlari kencang dan siap bersaing di kancah internasional," ujar Prof Agus.

Baca juga: Semua pusat budaya China di AS akan ditutup, ini alasannya

Ia menambahkan, "Kami terus dorong dan lakukan pembinaan untuk perguruan tinggi lainnya untuk melakukan perbaikan mutu dengan selalu melakukan pemutakhiran data di PD Dikti."

Prof Agus juga mengungkapkan dari 2.136 perguruan tinggi yang tersedia, terdapat 197 perguruan tinggi akademik (non-vokasi) di lingkungan LLDikti Wilayah III masuk ke daftar klasterisasi.

Indikator penilaian

Selain klasterisasi, dalam penilaian universitas swasta terbaik ini, Ditjen Dikti Kemendikbud juga melakukan pemeringkatan perguruan tinggi berbasis pada 4 indikator penilaian meliputi:

1. Indikator Input (20%):

meliputi persentasi jumlah dosen S3, jumlah lektor dan guru besar, rasio mahasiswa dan dosen, jumlah mahasiswa asing, dan jumlah dosen yang bekerja sebagai praktisi industri.

2. Indikator Proses (25%):

meliputi penilaian akreditasi universitas dan program studi, kerja sama perguruan tinggi, pembelajaran daring, pelaksanaan Kampus Merdeka, dan kelengkapan laporan.

3. Indikator Output (25%):

meliputi penilaian jumlah artikel ilmiah, kinerja penelitian dan mahasiswa, serta jumlah prodi bersertifikasi internasional.

4. Indikator Outcome (30%):

meliputi penilaian kinerja inovasi, jumlah lulusan yang memperoleh kerja dalam waktu 6 bulan, jumlah nilai sitasi per dosen, dan kinerja pengabdian masyakat.

Editor: Adi Wikanto
Terbaru