PASAR MOBIL BEKAS - JAKARTA. Pandemi virus corona baru berdampak signifikan ke semua lini kehidupan. Bahkan, sejumlah orang bahkan harus menjual aset termasuk mobil agar bisa memenuhi kebutuhan.
Herjanto Kosasih, Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, mengatakan, konsumen banyak yang melakukan downgrade selain menjual langsung mobil mereka.
Downgrade yang Herjanto maksud adalah menukar mobil bekas dengan mobil yang segmennya lebih murah dari mobil pertama. Sehingga, konsumen akan mendapat untung dari selisih harga jual yang mereka terima.
Baca Juga: Mobil bekas Datsun Go, banderol harganya mulai Rp 50 jutaan
“Modus downgrade itu lumayan banyak saat pandemi. Biasanya, dari Innova turun ke Xpander, atau yang ekstrem dari Innova turun ke Wuling,” ucap Herjanto kepada Kompas.com, Selasa (7/7).
“Jadi, memang downgrade saat ini menjadi salah satu pilihan untuk bertahan. Tapi paling masuk akal dari mobil Jepang ke mobil China,” katanya. Sebab, menurut Herjanto, dari sisi spesifikasi dan fitur tidak begitu jauh.
Selain itu, konsumen yang melakukan dowgrade mobil ke merek China biasanya bisa dapat keuntungan lebih besar. Lain halnya jika downgrade dengan mobil yang sama-sama dari merek Jepang.
Baca Juga: Dengan Rp 50 jutaan, bisa bawa pulang mobil bekas Nissan Serena
Untuk mendapatkan selisih harga yang besar, pemilik medium multi-purpose vehicle (MPV) harus menukar dengan mobil di segmen low cost green car (LCGC).
“Mobil China di WTC stoknya lumayan banyak. Wuling sudah banyak yang jual, karena pengusaha rental kemarin bisnisnya kan enggak jalan, itu dijual di tempat kami,” ujar Herjanto.
Penulis: Dio Dananjaya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fenomena Downgrade Mobil Bekas, Innova Banyak Ditukar Wuling"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News