SOCIAL ENTREPRENEUR - JAKARTA - Iwet Ramadhan, seorang solopreneur dan Direktur Pengembangan Bisnis di salah satu grup media terbesar di Indonesia, berbagi pengalaman inspiratif tentang pemasaran dan penjualan di dunia kreatif.
Acara SEMASAQU, kolaborasi Bank Saqu dan Semasa beberapa hari lalu di Jakarta, menjadi wadah bagi Iwet untuk membahas strategi pemasaran yang efektif, terutama bagi produk kreatif.
Iwet memulai dengan menyoroti masalah umum di kalangan orang kreatif, yaitu ketakutan untuk 'jualan'. "Banyak orang kreatif merasa rikuh atau segan untuk berjualan," ungkap Iwet seperti dikutip Sabtu (16/12).
Meski demikian, dia menekankan bahwa mengatasi ketakutan ini adalah kunci keberhasilan dalam bisnis kreatif.
Baca Juga: Dorong UMKM Naik Kelas, KemenkopUKM Luncurkan Program New PLUT
Solusi yang dia tawarkan adalah fokus pada storytelling dan packaging yang menarik. Menurut Iwet, menceritakan kisah di balik produk adalah langkah penting.
"Dalam setiap produk JKTCreative, ada cerita tentang pemberdayaan ibu-ibu di rusun yang kami latih untuk membatik dan menjahit. Ini bukan hanya tentang menjual produk, tetapi juga tentang menjual cerita dan misi di baliknya," terang Iwet.
Selain dari aspek storytelling, Iwet juga menekankan pentingnya memiliki packaging yang menarik. Namun, tidak hanya itu, produk yang dijual harus inovatif dan memiliki kualitas tinggi.
Iwet, yang awalnya berkarier sebagai penyiar radio, telah berkembang menjadi sosok yang berkecimpung di berbagai bidang kreatif, termasuk bisnis fesyen dengan brand Citahariini dan agensi kreatif.
Baca Juga: Petani milenial dinilai krusial dalam percepatan transformasi erterprenuer pertanian
Sementara menjalankan peran sebagai Direktur di salah satu grup media terbesar di Indonesia, perjalanannya di dunia kreatif membuktikan bahwa beradaptasi dan mencari solusi inovatif dalam berbagai situasi sangatlah penting.
Dalam konteks pengelolaan keuangan, Iwet menekankan pentingnya memiliki rencana keuangan yang matang. "Membuat anggaran dan memprioritaskan pengeluaran sangat penting," ujarnya. Ia juga membagikan pengalamannya menggunakan Bank Saqu yang membantunya mengatur keuangan bisnis dengan efisien.
Tentang pengalamannya dengan Bank Saqu, Iwet menyampaikan, "Awalnya, saya menemukan Bank Saqu melalui iklan di media sosial. Fitur-fiturnya yang inovatif, seperti kemudahan membuat pos-pos keuangan dan pengelolaan transaksi online, sangat membantu saya dalam mengelola keuangan bisnis dan pribadi."
Baca Juga: LOKAmedia dorong anak muda jadi entrepreneur
Terakhir, Iwet menekankan bahwa kreativitas dan penjualan dapat saling mendukung. "Jadilah terbuka terhadap ide baru, fokus pada kebutuhan pelanggan, dan selalu beradaptasi dengan perubahan," tutupnya.
Kelas Solopreneur ini tidak hanya memberikan wawasan tentang mengatasi ketakutan dalam 'jualan' bagi orang kreatif, tetapi juga menekankan pentingnya pengelolaan keuangan yang efisien, di mana Bank Saqu menjadi pilihan yang tepat bagi para solopreneur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News