Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bekerja atau belajar dari rumah di tengah pembatasan aktivitas karena pandemi dihadapkan dengan berbagai tantangan yang bisa mengganggu konsentrasi.

Tantangan berkegiatan jarak jauh tidak hanya terkait akses internet saja. Peneliti Keluarga dan Kesehatan Pusat Penelitian Kependudukan LIPI Deshinta Fibriyanti menyatakan, tantangan terbesar beraktivitas jarak jauh adalah koordinasi yang tidak selancar ketika tatap muka karena gangguan teknis yang berujung pada permasalahan administrasi.

Selain itu, menghabiskan waktu berjam-jam menatap layar komputer dan minimnya ruang gerak yang berpotensi menimbulkan kebosanan. Aktivitas yang monoton ini dapat menurunkan konsentrasi sehingga memberikan hasil yang tidak maksimal.

 “Beradaptasi adalah kunci utama dalam menjalani hidup di masa pandemi. Bisa dipastikan itu tidak mudah, namun kita tidak punya pilihan yang banyak," kata Deshinta dalam keterangannya, Kamis (7/10).

Baca Juga: Erajaya (ERAA) gelar EraVersary 2021 tebar promo dan hadiah untuk pelanggan

Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh JAKPAT dan Jabra, ada berbagai permasalahan utama yang membuat masyarakat sulit berkonsentrasi dalam berkegiatan jarak jauh. Survei berjudul Indonesia Educator Survey tersebut mengungkapkan seperlima responden mengeluhkan lingkungan kerja atau belajar yang tidak kondusif menyebabkan sulitnya mereka berkonsentrasi.

Selain itu 74,7% responden juga mengeluhkan perangkat yang digunakan kurang mumpuni, sehingga memunculkan permasalahan teknis seperti hilangnya suara akibat koneksi internet yang kurang stabil. Sebanyak 13,3% dari responden juga menghadapi permasalahan lain terkait dengan kualitas suara.

Country Manager, Enterprise, Jabra Indonesia, Brodjo Koesworo Hadiputro mengatakan, dukungan perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mumpuni menjadi solusi permasalahan yang masyarakat rasakan saat ini.

“Bukan hanya kualitas jaringan internet yang baik, perangkat headset dengan teknologi terbaru juga menjadi penghubung yang menentukan pertemuan daring dapat berjalan dengan maksimal. Perangkat dengan teknologi terbaru harus mampu menyelesaikan masalah yang kerap terjadi pada kegiatan WFH dan PJJ seperti gangguan noise, dan suara yang terdengar kurang jelas akibat jaringan internet yang naik-turun,” kata Brodjo.

Melihat kondisi itu, Jabra melakukan inovasi dengan menghadirkan Evolve2 sebagai solusi untuk mengatasi berbagai masalah di atas. Evolve2 dirancang sebagai professional headset guna meningkatkan produktivitas kerja maupun menjaga konsentrasi para peserta didik selama proses PJJ.

Untuk mewakili kebutuhan pelajar, Brodjo bilang, Jabra menawarkan Evolve2 30 yang dirancang untuk menangkal distraksi. Dengan keberadaan tiga teknologi microphone call, headset ini dapat mengenali suara pelajar saat pembelajaran daring berlangsung, serta meredam distraksi suara asing.

Selain itu, dengan Evolve2 30 juga menghasilkan kualitas audio yang jernih berkat speaker berukuran 28mm yang didukung dengan chipset digital mutakhir serta memiliki fitur boom arm yang memungkinkan pelajar untuk mematikan atau menyalakan suara secara instan.

Baca Juga: Meningkatnya pengguna layanan kesehatan digital kerek permintaan perangkat audio

Jabra Evolve2 30 juga telah memenuhi persyaratan Microsoft Open Office yang membuat produk ini tidak hanya kompatibel digunakan di mana saja tapi juga dapat digunakan di software apa saja.

Sedangkan untuk kalangan pekerja, Jabra menawarkan Evolve2 85 dengan aneka fitur canggih yang bisa meminimalisir hilangnya suara ketika jaringan internet terganggu. Dilengkapi dengan chip pintar, Evolve2 85 mampu menyiasati minimnya kualitas jaringan internet ketika mengalami gangguan.

Dia menambahkan, daya baterai produk ini mencapai 37 jam serta dilengkapi fitur fast charging yang memungkinkan mendapatkan daya baterai untuk penggunaan 8 jam hanya dengan charging selama 15 menit.

"Evolve2 85 yang telah tersertifikasi Unified Communications juga dilengkapi dengan fitur top lainnya di antaranya desain yang modern serta adanya fitur boom-arm mikrofon yang dapat disembunyikan agar aktivitas bekerja dapat disesuaikan dengan tempat dimana pengguna sedang berada," pungkas Brodjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News