Jantung berdebar bisa jadi ada gangguan panik

Selasa, 06 Oktober 2015 | 16:10 WIB Sumber: Kompas.com
Jantung berdebar bisa jadi ada gangguan panik


JAKARTA. Napas tiba-tiba terasa sesak, jantung berdebar-debar, dan ingin pingsan?

Kebanyakan orang akan mengira ada masalah pada kesehatan jantungnya.

Namun, gejala itu bisa jadi merupakan gangguan panik, salah satu jenis gangguan kecemasan yang paling sering dijumpai oleh dokter kesehatan jiwa.

Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Suryo Dharmono mengatakan, gejala serangan panik sering dikira serangan jantung.

Tapi, saat melakukan pemeriksaan medis, ternyata tidak ada masalah pada kesehatan secara fisik

“Yang paling sering datang minta bantuan itu, gejala pada umumnya seperti seseorang akan mengalami sesuatu yang fatal. Ketika dilakukan pemeriksaan medis, semua normal. Ternyata setelah dievaluasi, gejala-gejala panik itu dilatarbelakangi oleh masalah psikososial,” terang Suryo saat ditemui di sela-sela acara Pekan Proyeksi Jiwa di Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, Senin (5/9/2015).

Gangguan kecemasan lainnya yang sering ditemui yaitu fobia sosial dan gangguan obsesive compulsive.

Suryo menjelaskan, fobia sosial adalah gangguan cemas yang muncul ketika seseorang dihadapkan dengan situasi sosial.

Obsesive compulsive yaitu melakukan sesuatu berulang kali karena ada perasaan cemas berlebihan, misalnya mencuci tangan berulang-ulang, atau bolak-balik mengecek apakah pintu sudah dikunci.

“Kalau fobia sosial, jika berhadapan dengan situasi sosial, tiba-tiba berdebar-debar, enggak bisa ngomong, tegang, perasaan cemas berlebihan,” jelas Suryo.

Suryo mengungkapkan, gangguan kecemasan lebih sering muncul pada usia remaja dan dewasa, yaitu usia 18-25 tahun.

Jika mengalami gangguan cemas, jangan ragu untuk mengunjungi dokter kesehatan jiwa.

Suryo mengatakan, gangguan cemas bisa diobati hingga disembuhkan.

Namun, tak tertutup kemungkinan bisa kambuh kembali jika ada pemicu yang kuat, misalnya orangtua meninggal dunia.

(Dian Maharani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto
Terbaru