Jejak panjang bos pialang berjangka

Sabtu, 12 Agustus 2017 | 15:00 WIB   Reporter: Lidya Yuniartha
Jejak panjang bos pialang berjangka


Ia mengaku bekerja sambil kuliah tidaklah mudah dijalani bersamaan. Hal ini berdampak pada waktu kuliahnya yang molor satu tahun dari waktu yang seharusnya. Sebab ia baru menyelesaikan D3 setelah empat tahun kuliah, sementara teman-temannya sudah lulus terlebih dahulu.

Konsekuensi lain karena bekerja sambil kuliah adalah ia nyaris tak punya waktu bersama teman-temannya. Namun karena sudah menjadi komitmen, Ferhad tetap memilih tetap bekerja dan menyelesaikan kuliah. Ia pun lulus pada tahun 1997.

Di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, Ferhad memulai karier sebagai staf internal audit. Ferhad cukup betah di Kustodian Sentral sebelum akhirnya ia memutuskan pindah ke Monex pada tahun 2002. Ia merasa telah mendapatkan banyak pengetahuan dari sana.

Di Monex, lulus diploma ini mendapat posisi strategis, yaitu menjadi Direktur Compliance. Pengalamannya yang cukup banyak di dua perusahaan, yang bergerak di bidang bursa berjangka sebelumnya, menjadi pertimbangan Monex untuk menawarkan posisi yang strategis ke Ferhad. Apalagi kala itu, bursa berjangka masih tergolong baru di Indonesia.

"Sementera itu, belum banyak orang yang berkecimpung bursa berjangka. Dan industri berjangka ini mengambil pola dan peraturannya dari bursa efek Jakarta. Pelakunya pun sama," terangnya.

Menjadi Direktur Operasional, Ferhad harus mengemban tugas yang lebih berat ketimbang sebelumnya. Namun ia mampu menunjukkan kinerja terbaiknya. Jabatan sebagai Direktur Compliance ia jabat selama sekitar 14 tahun. Posisi yang dijabat dalam waktu yang cukup lama tersebut telah membuat Ferhad memahami liku-liku industri bursa berjangka sampai sedetail-detailnya.

Termasuk ia juga sudah sangat mafhum kondisi perusahaan. Apa yang dibutuhkan dan apa kekurangan.

Maka ketika ia didapuk menjadi Direktur Utama, Ferhad menyatakan siap menerima beban yang lebih besar tersebut. Menurutnya, pengetahuannya di bidang perekonomian dan pengelolaan dana masyarakat terus berkembang. Hal itu seturut perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan dan perkembangan. "Sehingga saya harus terus belajar," tandasnya.

Editor: Dupla Kartini
Terbaru