Selama menjalankan pekerjaannya di bidang bursa berjangka, Ferhad memegang teguh prinsip teguh menjaga kepercayaan masyarakat. "Perusahaan kan harus bekerja sesuai dengan aturannya. Perusahaan harus menjalankan bisnisnya dengan ketentuan yang berlaku," tutur Ferhad.
Setelah setahun menjabat sebagai Direktur Utama, Ferhad kembali dihadapkan pada masalah pelik yakni harus mengurangi jumlah karyawan sebanyak 200 orang pada awal tahun 2017. Sebelumnya Monex memiliki 700 orang karyawan, dan berkat adanya kemajuan teknologi, Monex hanya membutuhkan sekitar 500 pegawai. Kebutuhan pekerja yang tersisa bisa ditutup dengan sistem digital.
Meskipun berat, Ferhad harus mengomunikasikan ini kepada karyawan dan ada sejumlah pegawai yang memilih mengundurkan diri. Menurut Ferhad, setiap bisnis atau perusahaan yang dijalankan harus bisa menyesuaikan dengan kondisi perkembangan zaman. Seperti saat ini, semua sudah beralih ke dunia digital, maka Monex juga harus turut mengikuti.
Berada di posisi tertinggi di Monex membuat Ferhad lebih berhati-hati. Ke depannya, Ferhad berharap dapat terus memberikan edukasi masyarakat sehingga masyarakat dapat mengetahui dengan jelas seperti apa sebenarnya bursa berjangka.
Keberhasilan Ferhad dalam membangun kariernya tak terlepas dari pengaruh kedua orang tuanya. Ayah Ferhad merupakan seorang bankir. Dari Ayahnya ia memahami banyak seputar ekonomi dan pengelolaan uang. Menurutnya proses pembelajaran terbaik justru berasal dari orang-orang dekat di dalam rumah. Apalagi kedua orang tua mendukung karir Ferha. Ferhad juga masih berdiskusi dan meminta saran ayahnya dalam persoalan ekonomi dan pengelolaan keuangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News