Banjir besar yang melanda wilayah Jakarta dan kota-kota sekitarnya, 17 Januari lalu, menghiasi headline media. Banjir tahun ini mengingatkan warga Ibukota pada banjir bandang lima tahun silam.
Limpahan air hujan bahkan menggenangi Istana Presiden. Nyaris seluruh warga Jabodetabek tidak bisa beraktivitas normal akibat bencana ini. Tak terkecuali, Jimmy Nyo, Presiden Direktur BNI Securities. “Seharusnya, hari ini (17/1), saya ke Makassar, ada business meeting BNI Group. Tapi, ya, batal karena saya enggak bisa keluar rumah,” kisahnya kepada KONTAN, Kamis (17/1) lalu.
Rumah Jimmy yang berada di bilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara, sudah terkepung banjir dari segala penjuru. Tinggi genangan air di kawasan tersebut nyaris mencapai satu meter atau paha orang dewasa. “Tapi banjir enggak sampai masuk rumah,” imbuh dia.
Alhasil, hari itu Jimmy terpaksa tidak mengantor kendati BNI Securities tidak resmi libur. Lagi pula, kantor BNI Securities di bilangan Sudirman juga terkepung banjir. Bundaran HI bak sungai berwarna cokelat!
Rupanya, ini adalah ketiga kalinya Jimmy merasakan runyamnya musibah banjir besar Jakarta. “Tahun 2002 dan 2007 juga kena banjir begini. Tahun 2007 yang parah, saya enggak bisa ke mana-mana, lima hari,” cerita Jimmy.
Dibanding dengan tahun ini, banjir bandang 2007, menurut Jimmy, lebih parah karena curah hujan tak berhenti sekitar dua hari. “Semoga tahun ini enggak parah,” ujar Jimmy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News