Anda pernah mengalami kesulitan membeli barang tertentu karena toko yang menjual jauh dari lokasi Anda berada? Kalau iya, tentu aktivitas jual beli di dunia maya bisa jadi pilihan yang Anda tempuh. Maklum saja, mengenali produk yang nun jauh di sana bisa dilakoni dengan praktis dengan hanya bermodal internet.
Betul, aktivitas jual beli kini tak lagi dibatasi dinding-dinding kios laiknya di pasar tradisional maupun modern. Berselancar di dunia maya kini juga melibatkan aksi jual beli barang yang diingini.
Mengutip data MarkPlus Insight, sepanjang 2011 terdapat 55 juta pengguna internet di Indonesia, 57% di antaranya mengakses internet lewat perangkat bergerak. Atas dasar itulah, pekan lalu Rumah.com meluncurkan aplikasi Rumah.com untuk BlackBerry. Country General Manager Rumah.com Chris Antonius menyatakan, aplikasi ini bertujuan memudahkan pencarian properti di mana pun berada.
Pertumbuhannya bongsor
Respon masyarakat ternyata cukup baik. Sejak meluncur 3 Mei lalu, sekitar 2.000 pengguna Blackberry mengunduh aplikasi ini dari App World. "Target kami jumlah penggunduhnya mencapai 50% dari pengguna Blackberry di Indonesia yang mencapai 5 juta," ujar Rikasari Marianti, Kepala Pemasaran Rumah.com.
Sekadar catatan, saat ini situs Rumah.com dikunjungi 1,2 juta pengakses dengan total view 8 juta halaman per bulan.
Rikasari bilang, potensi pertumbuhan jumlah pengakses aplikasi Rumah.com terbuka lebar lantaran menyuguhkan kemudahan. Rikasari menambahkan, pihaknya sengaja menjadikan aplikasi Rumah.com menjadi aplikasi yang gratis atau tak berbayar guna menjaring pengakses sebanyak-banyaknya. "Di semester dua, kami juga akan membuat aplikasi untuk Android dan iPhone," ungkap dia.
Senada, Manajer Humas Tokobagus.com Ichwan Sitorus menilai potensi pengguna aplikasi situs jual beli sangat besar di tanah air. Sebab, pengguna ponsel pintar tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir. "Tren penggunaan mobile computing saat ini tumbuh lima kali lipat dibandingkan personal computer atau pun notebook," ujar Lucky Sebastian, pengamat teknologi dari Gatorade IT.
Ia perkirakan, di masa depan, aktivitas pencarian informasi akan didominasi lewat perangkat mobile. Apalagi, kegiatan bisnis mulai bergerak ke pasar online, yang tak dibatasi oleh daerah atau jam operasional. "Dari segi keamanan, aplikasi situs jual beli pun memiliki tingkat keamanan yang hampir mirip dengan versi web," ujarnya.
Saat ini saja, Ichwan bilang, pengakses aplikasi Tokobagus sudah menyumbang 25% dari total pengakses. Merujuk data tahun lalu, total pengunjung Tokobagus.com mencapai 10 juta per pekan. Jadi, kontribusi akses dari peranti mobile mencapai 250.000. Padahal, Tokobagus baru meluncurkan aplikasi ini di pasar BlackBerry, Juni 2011, dan di pasar aplikasi Android pada Oktober 2011. "Dalam waktu dekat akan ada aplikasi untuk iPhone," ujar Ichwan.
Menurut Lucky, hal yang berpotensi menghambat popularitas aplikasi jual beli adalah penyajian informasi relatif lebih terbatas ketimbang versi situs akibat keterbatasan tempat dan layar. Tapi, Ichwan menyanggahnya. Ia mengklaim, aplikasi Tokobagus menawarkan semua fitur yang sama persis dengan versi web.
Tantangan lainnya, ukuran konten di aplikasi harus lebih ringan ketimbang versi web. Jangan sampai waktu unduh yang lama membuat pengakses hilang selera untuk bertransaksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News