INDUSTRI PARIWISATA - JAKARTA. Untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, pemerintah menggelar kampanye visit wonderful Indonesia (ViWI) 2018.
Ketua Umum Badan Pimpinan Pusat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, Hariyadi BS Sukamdani mengatakan, kampanye ViWI 2018 merupakan program bersama yang telah disepakati oleh 18 stakeholders pariwisata di Indonesia bersama Kementerian Pariwisata.
"Untuk menyukseskan ViWI 2018 perlu ditingkatkan koordinasi antara pemerintah pusat, stakeholders pariwisata, dan pemerintah daerah. Kepala daerah sebagai CEO di destinasinya memiliki peran penting dalam menyukseskan program ViWI 2018 dengan membuat paket-paket menarik dan murah atau hot deals,” kata Hariyadi BS Sukamdani, dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Jumat (6/4).
Menurut Hariyadi, peran kepala daerah dari segi kesiapan infrastruktur, fasilitas, kalender event, keamanan dan kemudahan kebijakan terhadap para pelaku usaha di destinasinya, sedangkan terhadap 18 stakeholder pariwisata yang tergabung dalam tim ViWI 2018 memiliki tugas menciptakan paket-paket wisata murah dan menarik.
“Suksesnya paket-paket hot deals yang dibuat tidak lepas dari peran pemerintah pusat dan daerah, baik dari harga maupun promosi. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkan pemerintah terhadap pelaku usaha juga memiliki peran yang sangat penting dalam pembuatan paket sehingga harga dari yang dibuat dapat bersaing dengan negara lain,” imbuh Hariyadi.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menargetkan ViWI 2018 mampu menyedot 2,5 juta wisatawan mancanegara (wisman) atau sekitar 15% dari target 17 juta wisman tahun ini.
Lewat Wonderful Indonesia, Arief yakin target 17 wisman tahun ini akan tercapai.
Catatan saja, untuk mendatangkan 2,5 juta wisman lewat Wonderful Indonesia, Arief menyebut Kementerian Pariwisata melakukan kegiatan promosi dan penjualan paket-paket wisata menarik dan murah di 18 destinasi unggulan di Tanah Air.
Sebanyak 18 destinasi tersebut tersebar di Sumatra, Pulau Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi dan Papua Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News