KESEHATAN - Tidur larut atau begadang sering dilakukan oleh mahasiswa dan pekerja. Padahal, kebiasaan ini sangat buruk untuk kesehatan tubuh.
Mahasiswa dan pelajar biasanya sering begadang hingga berjam-jam untuk menyelesaikan tugas. Bahkan ada yang tidak tidur hingga berhari-hari.
Jika terlalu sering dilakukan dan menjadi kebiasaan, begadang bisa memberikan efek buruk pada tubuh. Kekurangan waktu tidur bisa membuat kesehatan fisik dan mental terganggu.
Orang dewasa dianjurkan untuk tidur setidaknya 8 jam setiap harinya. Namun, karena satu atau dua sebab, kebutuhan durasi tidur ini tidak terpenuhi dengan baik.
Dilansir dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), durasi tidur yang kurang bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti diabetes hingga gangguan jantung.
Selain dua gangguan kesehatan tersebut, begadang hingga kurang waktu tidur menimbulkan efek buruk lainnya.
Simak beberapa efek buruk jika sering begadang di bawah ini, dirangkum dari Health.
Baca Juga: Mengenal badan usaha: Pengertian, fungsi, dan jenis-jenisnya
-
Resiko penyakit diabetes
Orang yang gemar begadang beresiko terkena diabetes tipe 2. Diabetes tipe ini terjadi karena kadar gula pada darah melebihi kadar normal.
Diabetes tipe dua juga biasa dikenal dengan kencing manis. Jika tidak segera ditangani, penyakit kencing manis bisa mengganggu aktifitas sehari-hari.
Agar tidak mengidap penyakit ini, sebaiknya Anda mulai merubah kebiasaan begadang Anda.
-
Prestasi akademik menurun
Karena sedang dalam masa pertumbuhan, tidur yang cukup sangat dibutuhkan untuk pelajar. Saat tidur tubuh dan otak kita akan mencerna informasi yang sudah di dapat selama seharian penuh.
Namun, tugas sekolah terkadang membuat pelajar memilih mengorbankan waktu tidur agar tugas tersebut selesai. Menurut Health, pelajar yang tidur telat menunjukkan prestasi akademik yang buruk.
Begadang untuk belajar atau mengerjakan tugas justru tidak efektif. Informasi dari materi yang dipelajari akan susah dicerna otak karena sudah lelah.
-
Depresi dan perubahan emosi
Sebuah penelitian tahun 2015 yang diterbitkan di Depression and Anxiety, begadang bisa meningkatkan resiko depresi dan anxiety.
Kurang tidur menyebabkan emosi seseorang tidak stabil. Akibatnya orang yang sering begadang akan mengalami perubahan emosi yang beragam.
Kebiasaan begadang membuat seseorang sulit mengontrol emosi. Tidak jarang dia jadi mudah marah dan sensitif terhadap sesuatu.
Baca Juga: Cara menyanggah hasil seleksi administrasi CPNS 2021 bagi peserta yang tidak lulus
-
Berat badan naik
Beberapa orang percaya begadang bisa mengurangi berat badan. Justru sebaliknya, begadang bisa menambah bobot tubuh Anda.
Karena masih terjaga hingga larut, tentu kebiasaan makan akan berubah. Agar tetap berenergi saat malam, Anda tentu membutuhkan makan.
Saat begadang, Anda akan makan di luar jam makan yang sehat. Tidak jarang makanan yang dikonsumsi adalah makanan yang tidak sehat.
Menurut Health, tubuh akan kehilangan kemampuan membakar lemak saat malam hari karena asupan makanan saat malam.
Padahal, tubuh memiliki jam biologis tersendiri untuk mencerna dan menyerap metabolisme dari makanan saat malam.
Karena makan saat menemani kegiatan begadang, efeknya tentu membuat berat badan Anda naik.
-
Penyakit darah tinggi dan gangguan jantung
Begadang bisa meningkatkan resiko penyakit tekanan darah tinggi. Selain tekanan darah tinggi, kebiasaan begadang juga beresiko meningkatkan gangguan jantung.
Meningkatnya tekanan pada darah berpengaruh pada kerja jantung. Hal ini membuat kerja jantung menjadi lebih berat dibandingkan seharusnya.
Serangan jantung bisa terjadi akibat jantung bekerja terlalu keras efek dari kebiasaan begadang.
Selanjutnya: Lowongan kerja terbaru di produsen minuman Pocari Sweat, ada posisi untuk lulusan SMA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News