EDUKASI - Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Nusantara pada masanya.
Bahkan wilayah kekuasaan kerajaan yang terletak di Palembang, Sumatera Selatan ini sampai ke mancanegara.
Melansir Sumber Belajar Kemendikbud Ristek, Kerajaan Sriwijaya berdiri sekitar abad ke-7 Masehi di tepi Sungai Musi Palembang.
Baca Juga: Adira Finance Catat Pembiayaan Modal Kerja Naik 12%, Sambut Positif Aturan Baru OJK
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim. Mengingat letaknya yang dekat dengan Sungai Musi, kerajaan ini memiliki pelayaran dan perdagangan yang luas dan kuat.
Selain itu, Kerajaan Sriwijaya juga menguasai dua perairan laut penting dalam perdagangan Nusantara, yaitu Selat Sunda dan Selat Malaka serta mengendalikan perdagangan antara China dan India.
Kehidupan ekonomi Kerajaan Sriwijaya
Bersumber dari Modul Sejarah Indonesia Kelas 10 Kemendikbud Ristek, raja Sriwijaya memiliki kekayaan yang serata dengan raja-raja di India.
Berdasarkan catatan bangsa Arab, kerajaan dengan corak agama Budha ini memiliki beragam komoditas.
Komoditas perdagangan Kerajaan Sriwijaya diantaranya seperti kayu gaharu, pala, cengkeh, kapur barus, gading, kepulaga, emas, dan timah.
Karena kekayaannya ini, membuat Sriwijaya mendapat kepercayaan dari vassalnya di seluruh wilayah Asia Tenggara.
Agar kedali perdagangan tetap berada di bahwa kendali, Sriwijaya terus mengawasi dan memerangi pelabuhan pesaing di negara lain.
Hal ini membuat Kerajaan Sriwijaya melakukan ekspedisi militer untuk menaklukkan bandar pelabuhan pesaing dan merekrut mereka ke Sriwijaya.
Faktor-faktor yang membuat Kerajaan Sriwijaya memiliki kedudukan perdagangan yang baik diantaranya:
- Kerajaan Sriwijaya mempunyai letak yang strategis, yaitu di tengah-tengah jalur pelayaran perdagangan antara India dan Cina yang mendorong aktivitas perekonomian masyarakatnya tergantung pada pelayaran dan perdagangan.
- Kerajaan Sriwijaya dekat dengan Selat Malaka yang merupakan urat nadi perdagangan bagi daerah-daerah di Asia Tenggara.
- Dukungan pemerintahan raja yang cakap dan bijaksana seperti Balaputradewa.
Tonton: Ditekan AS di Forum WTO, China Siap Tanggalkan Hak SDT Dalam Perdagangan
Kekuatan militer Kerajaan Sriwijaya yang diakui
Selain faktor-faktor di atas, kekuatan militer Kerajaan Sriwijaya juga membuat perekonomian dan perdagangan kerajaan ini menjadi stabil dan kuat.
Militer yang kuat mampu menjamin keamanan jalur-jalur pelayaran menuju dan keluar Kerajaan Sriwijaya.
Hal ini membuat pedagang dari mancanegara merasa aman untuk singgah dan berdagang di wilayah Sriwijaya.
Dengan kekuatan militer yang mumpuni ini, Kerajaan Sriwijaya mampu bertahan cukup lama menguasai lalu lintas pelayaran dan perdagangan baik dalam maupun luar negeri.
Terdapat kebijakan yang mengharuskan pedagang Asia Barat ke Asia Timur dan sebaliknya untuk melalui wilayah Sriwijaya.
Pedagang tersebut harus melewati seluruh Sumatera, sebagian Jawa, Semenanjung Malaysia, dan Muangthai Selatan untuk kembali atau menuju daerah tujuan mereka.
Kebijakan tersebut membuat perekonomian kerajaan ini meningkat berkat komoditas ekspor dan bea cukai dari kapal-kapal yang singgah di wilayah Sriwijaya.
Selanjutnya: Total Bangun Persada (TOTL) Cetak Kontrak Baru Rp 2,49 triliun di Semester I-2025
Menarik Dibaca: Flip for Business Tumbuh 5 Kali Lipat, Jadi Andalan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News