KUTA, DENPASAR. Para pakar kesehatan menilai masyarakat Indonesia tak sadar betul bahaya diabetes. Tak hanya jumlah penderitanya yang makin banyak, korban jiwa dipicu tidak stabilnya gula dalam darah ini juga terus meningkat
President of International Diabetic Federation (IDF), Dr. Saukhat M. Sadikot menyesalkan, angka penderita diabetes yang semakin buruk. Dalam catatannya, pada tahun 2011, setiap tujuh detik satu orang meninggal karena diabetes di dunia. Namun tahun lalu menjadi enam detik.
Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADI), Prof. Shidhartawan Soegondo mengakui, kesadaran masyarakat Indonesia terhadap gejala diabetes juga sangat rendah. Dari 5,7% penderita diabetes di Indonesia, sebanyak 70% dari mereka tidak tahu yang mereka derita.
"Banyak orang yang tidak tahu mereka menderita diabetes karena tidak ada gejalanya. Orang yang banyak makan, banyak minum, banyak kencing tidak ada yang datang ke dokter. Padahal gejala seperti ini sudah terlambat. Sakit gula adalah penyakit yang tidak bisa sembuh," kata Shidhartawan, dalam acara Global Diabetes Forum di Bali, Sabtu (18/1).
Kesadaran mengenai diabetes kian mendesak karena Indonesia sudah menepati peringkat ketiga di seluruh Asean, dan ketujuh di seluruh dunia dengan jumlah penderita 8,5 juta jiwa pada tahun 2013.
Dalam forum yang mengusung tema Take a Step for Diabetes ini, Sidhartawan menjelaskan, kenaikan jumlah penderita diabetes disebabkan pola hidup tidak sehat.
Padahal diabetes bisa dicegah. "Yang penting jangan jadi gemuk! Karena saat ini muda-muda dan anak kecil gemuk-gemuk jadi diabetes. Orang-orang banyak makan fastfood dan kurang aktivitas," kata Sidhartawan
Sebagai penyelenggara, PT Kalbe Farma Tbk mengaku, ikut berkewajiban turut aktif melakukan edukasi pentingnya penanggulangan diabetes pada masyarakat. "Ini adalah kewajiban kita bersama memerangi epidemi diabetes di Indonesia," kata Irawati Setiady, Presiden Direktur Kalbe
Forum ini dihadir oleh 127 praktisi medis yang terdiri dari pakar dan ahli diabetes yang berasal dari Indonesia, Filipina, Malaysia Myanmar, Kamboja, Vietnam, Srilanka, dan Mongolia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News