Laju mobil makin stabil dengan rutin reset posisi ban

Senin, 27 Juli 2020 | 19:29 WIB   Reporter: Agung Hidayat
Laju mobil makin stabil dengan rutin reset posisi ban

ILUSTRASI. sugeng.adji-Beberapa pegawai PT Hankook Tire Indonesia sedang melakukan pengecekan barang sebelum dikirimkan ke distributor. PT Hankook Tire Indonesia masih lihat pasar untuk teruskan bangun pabri


OTOMOTIF - JAKARTA. Salah satu indikator kenyamanan berkendara adalah keselarasan kendaraan yang berasal dari ban. Ban yang tidak selaras akan berdampak pada stir, suspensi, dan kinerja ban itu sendiri.

Stir pun terasa tidak stabil, bergetar, atau berat, disusul gerak ban yang cenderung miring ke sisi tertentu saat kendaraan sedang melaju.

Kondisi tersebut menandakan adanya perubahan pada angle ban mobil dari factory setting atau posisi awal. Solusi tepat untuk masalah ini adalah perawatan wheel alignment (penyelarasan roda kendaraan) atau Spooring.

Namun, mendapatkan gejala-gejala di atas saat kendaraan sedang melaju di jalan tentu terasa tidak nyaman dan membuat kita cemas.

Baca Juga: Harga mobil bekas Mitsubishi Grandis mulai Rp 70 juta, yuk simak spesifikasinya

Selain itu, terkadang perubahan posisi ban tidak mudah terlihat dengan kasat mata. Produsen ban asal Korea Selatan Hankook Tire mengajak pengendara untuk mengecek kondisi ban secara rutin agar gejala-gejala ketidakselarasan pada ban dapat terdeteksi secara dini. 

President Director Hankook Tire Sales Indonesia Yoonsoo Shin menyarankan pengendara agar jangan mengabaikan kondisi ban yang tidak selaras dan baru mengambil tindakan setelah kondisi benar-benar dirasa mengganggu.

Pengendara dapat memeriksa kondisi wheel alignment secara mandiri dan mudah dengan mengecek Tread Wear Indicator (TWI) dan alignment indicator yang telah diletakkan di tiap ban.

"Alignment indicator berbentuk dua pasang lubang kecil di kedua sisi luar dari masing-masing telapak ban. Jika posisi ban bermasalah, salah satu lubang dari alignment indicator akan terkikis terlebih dahulu. Sehingga tidak perlu menebak-nebak dari pengukuran kasat mata.” kata Shin dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/7).

Baca Juga: Makin praktis, ilmuwan kembangkan teknologi layar sentuh tanpa sentuh

Jika mengikuti anjuran pabrikan, perawatan wheel alignment sebaiknya dilakukan setiap enam bulan sekali atau apabila kendaraan telah menempuh jarak sejauh 20.000 kilometer.

Namun, hal ini bukan merupakan patokan yang baku, sehingga sebaiknya para pengendara tetap mengecek alignment indicator pada ban mobil secara rutin. Adapun teknologi alignment indicator pertama di Indonesia telah hadir pada ban Hankook seri Kinergy di tahun 2013 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru