Kilas Lifestyle

Legging Asal Bali Ekspor ke Singapura, Bermodal Suka Bisnis dan Jualan di Shopee

Jumat, 21 Februari 2025 | 13:24 WIB   Reporter: Tim KONTAN
Legging Asal Bali Ekspor ke Singapura, Bermodal Suka Bisnis dan Jualan di Shopee

ILUSTRASI. Kontan. Produk AUM Apparel yang belakangan populer di kalangan perempuan Jakarta dan tengah bersiap ekspor. Tren fashion sportswear makin digandrungi di banyak kota besar.


EKSPOR - Jakarta Nama-nama besar yang selama ini punya nama di industri sportswear sekarang punya penantang baru. Dia adalah AUM atau dikenal AUM Apparel yang mendobrak fesyen pakaian olahraga Tanah Air beberapa tahun belakangan.

Brand asal Tabanan Bali ini kini digandrungi bagi mereka yang kini tengah getol berolahraga yoga dan pilates. Pemiliknya I Gede Putu Anggita Prathama menceritakan awal bisnis mereka yang ternyata sudah dirintis sejak tahun 2015

“Jadi kan aku tuh sebenernya basic itu digital marketing. Jadi belajarnya tuh dulu dulu hal. Belajar digital marketing sama industri fesyen ini. Karena dulu saya sama pacar (sekarang istri) memang praktisi dan lagi suka yoga dan kebetulan suka bisnis. Waktu kuliah dulu. Terus kita kepikiran saja apa yang bisa kita kerjain bareng dan kembangin bersama,” cerita Putu saat menjelaskan awal-awal bisnisnya kepada media dalam acara ‘Anak Muda Bisa Ekspor’ yang digelar oleh SMESCO dan Shopee di Jakarta, Kamis (18/2/2025).

Putu memulai bisnisnya pada 2015 sebagai dropshipper, menjual produk dari pihak ketiga tanpa kendali penuh atas produksi. Namun, keterbatasan ini membuatnya kesulitan mengontrol kualitas dan waktu pengiriman. Menyadari kendala tersebut, ia mulai menabung untuk membeli mesin jahit dan perlengkapan lainnya. Akhirnya, pada 2017, ia dan istrinya berhasil mendirikan AUM Apparel.

Seiring berjalannya waktu, (model bisnis dropship) kita sadar, kalau kita tidak bisa kontrol produksi. Kadang ada keterlambatan, mungkin karena mereka (supplier) juga sudah ramai pesanan,” ujarnya.

 

Fase Pertama AUM dan Awal Masuk Shopee

Seiring waktu, lanskap bisnis terus berubah. Putu menyadari tren dan teknologi berkembang pesat. “Dulu orang masih ragu belanja online, tapi sekarang platform e-commerce dan marketplace semakin mendominasi,” ujarnya.

Melihat peluang besar, Putu memutuskan membawa AUM ke Shopee. Dengan jangkauan luas dan kampanye promosi yang menarik, keputusannya terbukti tepat.

“Awalnya, 80% penjualan kami berasal dari luar marketplace. Sekarang, justru 90% transaksi berasal dari Shopee, dengan mayoritas pembeli dari Jakarta dan kota-kota besar,” jelasnya.

Pasca pandemi COVID-19, AUM semakin percaya diri memperluas pasar. “Sekarang pelanggan sudah mengenal brand kami dan belanja secara otomatis di Shopee,” kata Putu.

Keunggulan e-commerce juga mempermudah operasional bisnis.

“Dulu di website, saya harus memikirkan upgrade fitur dan strategi promosi yang mahal. Sekarang, semuanya lebih otomatis dan efisien,” jelasnya.

“Karena sekarang itu kan customer oriented banget ya. Senangnya kita punya platform (ecommerce) sudah banyak membantu dan tidak banyak pikir lagi soal promosi dan dukungan operasional bisnis,” sambungnya.

 

Cara AUM Bersaing dengan Nama Besar

Tak henti di situ. Putu bilang, sebetulnya pertarungan bisnis di industri sportswear ini sangat menantang. AUM, kata Putu, ‘berhadapan’ dengan nama-nama brand besar dari luar negeri yang punya jaringan, modal dan promosi besar-besaran.

AUM, yang dikenal dengan produk celana ketat atau legging olahraga, mendobrak pakem lama dengan menghadirkan desain yang lebih ekspresif. Jika merek-merek besar cenderung menawarkan produk polos, AUM justru tampil berani dengan motif dan corak khas yang mencerminkan kepribadian pemakainya.

“Kami sadar, kalau hanya mengandalkan fungsi, kami pasti kalah. Makanya, kami hadir dengan desain bermotif yang khas, terutama untuk legging dan sports bra. Kami menargetkan pelanggan yang mencari produk yang bukan hanya nyaman, tetapi juga stylish,” ujar Putu.

Selain membidik pasar dalam negeri, AUM juga perlahan mempelajari ekspor produknya. Berlokasi di Ubud, Bali, toko fisiknya sering dikunjungi para pelancong mancanegara, terutama dari kawasan Eropa. Beberapa kali pembeli dari WNA, kembali memesan produk AUM setelah kembali ke negaranya. Namun, tantangan terbesar yang dihadapi adalah biaya pengiriman yang hampir setara dengan harga produk itu sendiri.

Namun kini, AUM Apparel semakin percaya diri. Baru sehari mengikuti program ‘Anak Muda Bisa Ekspor’, produknya langsung dipesan oleh konsumen dari Singapura. Putu sempat terkejut saat menyadari bahwa produk yang ia tampilkan di Shopee Indonesia ternyata otomatis ‘mirroring’- produknya juga dipasarkan pada tampilan laman di apps Shopee Singapura dan sejumlah negara lainnya.

“Baru cek dashboard tadi tadi, 100 persen saat ini order dari luar negeri masuk dari Singapura. Potensi terdekat kami dari sini sepertinya,” kata dia.

Kontan. Acara kick off ‘Anak Muda Bisa Ekspor’ yang digelar di Gedung SMESCO Indonesia Jakarta, AUM

Ia sadar betul, peluang produknya menembus pasar lintas negara sangat terbuka.

Di sisi lain, AUM akan memperluas jangkauan produknya dengan menghadirkan koleksi sportswear yang lebih tertutup untuk konsumen Muslim. Putu menyadari bahwa segmen ini masih kecil, tetapi punya potensi besar untuk berkembang jika dikelola dengan strategi yang tepat.

“Kami harus jeli melihat tren bisnis ke depan. Tidak hanya fokus pada pasar yang ada, tapi juga membaca peluang baru,” tambah Putu.

Nama AUM berasal dari Authentic Unique Manifest, yang mencerminkan filosofi bahwa setiap individu lahir unik dan autentik. Kampanye AUM mendorong pelanggan untuk tampil percaya diri saat berolahraga, baik dalam yoga, pilates, maupun aktivitas lainnya.

AUM juga terpilih sebagai salah satu dari 18 UMKM dalam program Anak Muda Bisa Ekspor, hasil kerja sama Shopee Indonesia, Kementerian UMKM, dan SMESCO Indonesia.

Sementara itu, Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira, menyampaikan bahwa produk-produk Indonesia punya potensi pasar yang sangat besar di luar negeri. Buktinya, 50 juta lebih produk UMKM sudah laris terjual sepanjang program ekspor diluncurkan tahun 2019, di negara tempat Shopee beroperasi.

“Ini capaian luar biasa dari teman-teman pengusaha UMKM. Data ekspor di tahun 2024 juga menunjukkan tren positif, di mana jumlah produk ekspor meningkat meningkat 50 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya. Produk fesyen menjadi kategori teratas produk yang diminati pembeli dari Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin melalui Program Ekspor Shopee,” kata Radynal.

Selanjutnya: Sambut Ramadan, Shopee Beri 3 Dukungan untuk UMKM yang Baru Berjualan Online

Menarik Dibaca: 11 Promo Paket Hemat HUT BCA Mulai Hari Ini, Dari Sushi Tei hingga Hokben

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ridwal Prima Gozal
Terbaru