Let’s Walk My Journey, Menyelami Hidup Pengungsi Lewat Seni

Jumat, 19 Agustus 2022 | 22:27 WIB   Reporter: Anna Suci Perwitasari
Let’s Walk My Journey, Menyelami Hidup Pengungsi Lewat Seni

ILUSTRASI. Pameran Let?s Walk My Journey dari RDI UREF


PAMERAN SENI - JAKARTA. Bagi anda yang bingung untuk menghabiskan waktu di weekend kali ini, bisa menyaksikan pameran seni “Let’s Walk My Journey” atau LWMJ. Pameran yang diselenggarakan oleh Resilience Development Initiative Urban Refugee Research Group (RDI UREF) ini berlangsung pada 6 – 20 Agustus 2022.

Uniknya, pameran ini menyajikan karya seni dari 35 seniman pengungsi dari tujuh negara asal, dengan kurator Vincent Rumahloine. Asal tahu saja, dia merupakan seorang seniman kontemporer dengan karya yang berfokus pada kemanusiaan.

LWMJ menampilkan karya seni yang membawa pengunjung untuk melihat dari sudut pandang pertama pengalaman hidup pengungsi. Sebagai pendalaman, pameran ini membuka ruang diskusi bersama para seniman melalui talk show, pemutaran film, serta peluncuran buku.

Memang tujuan dari pameran ini adalah untuk membangun kesadaran masyarakat akan keberadaan dan kondisi pengungsi luar negeri di Indonesia.

Pada pameran ini, salah satu pengungsi asal Afghanistan, Ali Reza Yawari membagikan cerita tentang lika liku perjalanannya sebagai pengungsi di Indonesia melalui peluncuran buku pertamanya, sebuah antologi prosa dan puisi “Lost in the Calm”.

Baca Juga: Beyond 360 Indonesia Pasarkan Properti Secara Virtual dan Digital

Dari buku ini, pembaca dibawa ke alam berpikir Ali di sejumlah momen kegelapan, harapan, dan kerinduan, yang dituliskan-nya selama enam tahun terakhir.

Seperti para seniman pengungsi lain, seni telah menjadi tempat berlindung (refuge) bagi Ali dari bayang-bayang keinginan untuk mengakhiri hidup karena nasibnya yang tidak jelas.

Bagi Ali, puisi dan prosa menjadi alasan baginya untuk terus melanjutkan hidup, sementara. Kita tidak tahu, dia pun tidak yakin sampai kapan dia akan mampu bertahan tanpa bantuan dari
orang-orang yang seharusnya membantunya dan pengungsi lain.

Ali hanyalah satu dari 14.000 pengungsi yang ada di Indonesia. Belasan ribu pengungsi tersebut tinggal di Indonesia dan berada di kota-kota seperti Jakarta, Bogor, Makassar, Aceh, Pekanbaru, dan lainnya

Nah, kika anda tertarik untuk melihat pameran ini, bisa berkunjung ke Work Coffee, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari
Terbaru