SEPAK BOLA - JAKARTA. Setelah bergulir selama 15 pekan, Liga Kompas Kacang Garuda akhirnya melewati pekan terakhir pada Minggu (3/3/2024) dan ditutup secara resmi pada Minggu (10/3/2024) di Stadion Madya, Senayan, Jakarta.
Asiana Soccer School tampil sebagai juara dengan mengumpulkan 39 poin dari 12 kali menang dan tiga kali imbang, tanpa sekali pun kalah.
Posisi kedua ditempati SSB Intan Cendekia CC dengan 38 poin dan posisi ketiga ditempati SSB Villa 2000 dengan 34 poin.
Pada acara penutupan, tim pemandu bakat Liga Kompas Kacang Garuda mengumumkan 33 pemain terpilih dan mereka dibagi dalam tiga kesebelasan, lalu ditandingkan dalam laga trofeo.
Baca Juga: Perusahaan Induk Chelsea, Umumkan Kerugian Bersih US$ 832,71 Juta
Dari ke-33 pemain tersebut, tim pemandu bakat memilih 24 pemain untuk menjalani pelatihan dan seleksi guna mengikuti Piala Gothia di Swedia.
Jumah pemain itu akan dikecilkan menjadi 18 orang dan akan dikirim untuk mengikuti ajang yang disebut sebagai Piala Dunia-nya para permaja itu pada 14-21 Juli 2024.
Mereka akan berangkat bersama pelatih terpilih yang sudah diseleksi oleh tim pemandu bakat, Ikatan Psikologi Olahraga, dan Komite Liga Kompas Kacang Garuda. Pelatih yang terpilih itu adalah Yani Muhammad Yamin dari SSB Intan Cendekia CC.
Direktur Liga Kompas Kacang Garuda Emilius Caesar Alexey mengatakan, dalam 15 pekan terakhir, para pemain telah belajar, berlatih, dan bertanding dengan sungguh-sungguh. Kemajuan permainan para pemain terlihat sangat pesat.
Di sisi lain, para pemain, orang tua pemain, pelatih, dan manajemen SSB juga belajar banyak dari penyelenggaraan Liga Kompas Kacang Garuda karena panitia menyediakan ajang “Meet the Expert” bagi mereka. Dalam ajang tersebut, panitia Liga Kompas Kacang Garuda mengundang pemateri dari Tottenham Hotspur dan Ikatan Psikologi Olahraga.
Baca Juga: Shin Tae-yong Panggil 28 Pemain Lawan Vietnam pada Kualifikasi Piala Dunia 2026
Di sisi lain, nilai-nilai dasar Liga Kompas Kacang Garuda, seperti Fair Play, respect, kejujuran, kedisiplinan, dan taat aturan juga diterapkan sepanjang musim kompetisi. Sebanyak 120 pertandingan berlangsung dengan lancar dan tidak ada insiden berarti sepanjang musim berjalan.
“Kami berharap para pemain menerapkan semua nilai-nilai yang mereka pelajari selama mengikuti Liga Kompas kacang Garuda dalam perjalanan hidup mereka, baik sebagai pemain sepak bola, ataupun pada karier apapun yang mereka pilih di masa depan. Liga Kompas Kacang Garuda adalah liga pendidikan dan salah satu motto kami adalah ‘Mendidik manusia melalui sepak bola’,” kata Caesar dalam keterangan resminya, Minggu (10/3).
Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Adi Prinantyo mengatakan, Liga Kompas Kacang Garuda merupakan bentuk sumbangsih Kompas bagi dunia sepak bola Indonesia.
Harian Kompas turut membina para pemain remaja agar siap menjadi pemain berkualitas dan bermental baik saat mereka beranjak dewasa.
Baca Juga: Bank Hana Kolaborasi dengan Shin Tae Yong, Gaet Nasabah Muda
“Sepak bola nasional bisa menjadi kuat jika para pemain dibina dengan kompetisi yang baik sejak anak-anak, remaja, sampai beranjak dewasa. Semua pihak harus mengambil bagian dalam pembinaan berjenjang tersebut,” kata Adi Prinantyo.
Hadir pada acara penutupan itu Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha, Ari Purwito - Direktur Marketing PT. Garudafood Putra Putri, Arie Marsetyo - Regional sales and marketing communication head SKF Indonesia, Iwan Saktiawan - Senior Brand Manager SPECS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News