MASKER WAJAH -JAKARTA. Pesantren menjadi salah satu klaster yang rentan dengan penyebaran virus corona atau Covid-19. Ini pula yang menjadi perhatian Gerakan Pakai Masker atau GPM.
Setelah menyasar 9.200 pasar trandisional, GPM kini mulai mengajak para pengurus pondok pesantren di Jawa Barat, Jawa Tengah serta Jawa Timur untuk secara aktif dengan disiplin mengajak para santri untuk selalu menggunakan masker, saat beraktivitas.
Apalagi, sejak adaptasi baru dengan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar dengan kembali dibukanya pondok pesantren sebagai tempat kegiatan belajar berpotensi penyebaran virus Covid-19.
“GPM mengajak para satri atas pentingnya terbebas dari penularan Covid-19," ujar Sigit Pramono, inisiator sekaligus Ketua GPM dalam launching perdana gerakan pakai masker di wilayah pesantren, Jumat (24/7).
Memakai masker adalah upaya paling minimal yang bisa dilakukan untuk mencegah dan menekan penularan virus Covid-19. Disiplin menggunakan masker diyakini bisa menekan hingga 75% risiko penularan.
Gerakan memakai masker di wilayah pesantren kali ini dengan menggandeng PT Bank Syariah Mandiri. ”Kami mendukung Gerakan Pakai Masker karena memiliki semangat kepedulian yang sama yakni mengedukasi umat agar disiplin mematuhi protokol kesehatan memakai masker, ” ujar Direktur Mandiri Syariah Anton Sukarna
Kata Anton, memakai masker harus juga mejadi bagian gaya hidup untuk mencegah penyebaran Covid 19 terutama di pondok pesantren di era adaptasi baru. Dengan masifnya gerakan pakai masker, “Ini bisa menjadi social movement yang dapat membawa maslahat untuk adik-adik dan pengurus pesantren di Indonesia," kata dia.
Dr. Mohammad Haris (Gus Haris) yang juga pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong di Probolinggo, Jawa Timur menambahkan, angka penyebaran Covid-19 khususnya di lingkungan pesantren masih tinggi. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Edukasi untuk mengikuti protokol kesehatan ketat salah satunya dengan memakai masker yang benar menjadi hal yang sangat penting.
"Pengasuh Pondok Pesantren mendukung upaya pencegahan penularan Covid 19 melalui Gerakan Pakai Masker. Pondok Pesantren harus terus meningkatkan kepatuhan penerapan kesehatan agar tidak menjadi klaster penularan Covid 19. Edukasi untuk mengikuti protokol kesehatan ketat salah satunya memakai masker yang benar menjadi hal yang sangat penting," katanya.
Dalam peluncuran gerakan pakai masker di pondok-pondok pesantren, Gerakan Pakai Masker mendapat dukungan dari Bank Mandiri Syariah, Asbisindo serta Rumah Zakat. Secara aktif, Gerakan Pakai Masker akan terus mengajak semua kalangan untuk disiplin menggunakan masker dengan benar, yakni menutup hidung, mulut hingga dagu. Selain membagikan masker hampir 18.000, sejumlah sumbangan beras juga diberikan.
Nur Efendi, CEO Rumah Zakat mengatakan, sejak Covid-19 muncul di Wuhan, Tiongkok, Rumah Zakat memulai pembuatan masker dengan mengajak UMKM di bawah pembinaan Rumah Zakat. Masker menjadi alat pelindung diri dan pencegahan Covid 19 yang paling mudah.
"Tidak hanya pesantren dan masyarakat terhindar dari Covid 19, jangka panjangnya pembuatan masker dapat memajukan perekonomian warga, Desa Berdaya dalam membangun Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMMAS) dengan beragam unit usaha," ujarnya.
Di luar itu, banyak negara juga telah merekomendasikan masyarakat umum untuk menggunakan masker kain/penutup wajah. WHO juga terus memperbarui panduannya dan menganjurkan pemerintah-pemerintah, guna secara efektif mencegah penularan COVID-19 di wilayah-wilayah di mana ada transmisi komunitas dengan mendorong masyarakat umum untuk mengenakan masker di situasi-situasi dan tempat-tempat tertentu sebagai bagian dari pendekatan yang menyeluruh untuk menekan penyebaran SARS-CoV-2.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News