Melihat gaya hidup sehat para CEO dunia hingga Indonesia

Rabu, 18 September 2019 | 17:31 WIB Sumber: Kompas.com
Melihat gaya hidup sehat para CEO dunia hingga Indonesia

ILUSTRASI. Melihat gaya hidup sehat para CEO dunia hingga Indonesia


Penelitian di atas ada benarnya. Ini bisa dilihat dari gaya hidup beberapa orang ternama. Misalnya CEO Twitter Jack Dorsey yang menerapkan pola hidup sehat lewat konsumsi makanan, yaitu dua telur rebus sebagai menu sarapannya tiap hari. 

Pengusaha berusia 42 tahun tersebut juga melakukan aktivitas fisik seperti hidroterapi dan meditasi selama satu jam setiap pagi dan sebelum ia tidur. 

Sementara itu, sang pendiri Facebook Mark Zuckerberg menerapkan hidup sehat dengan rutin berolahraga minimal tiga kali dalam seminggu. 

Lain halnya dengan CEO Tesla Elon Musk. Untuk sarapan pagi, pengusaha yang lahir pada 28 Juni 1971 ini lebih suka mengonsumsi telur dadar dan sebisa mungkin mengurangi makanan atau minuman manis. 

Nah, apa yang dilakukan para CEO sekaliber dunia di atas ternyata juga dilakukan oleh CEO PT Sun Life Finansial Indonesia, Elin Waty. 

Wanita yang telah terjun di industri asuransi sejak 1994 tersebut punya cara tersendiri dalam menyeimbangkan antara karier dengan kehidupannya. 

Elin berupaya menjaga keseimbangan itu untuk menghindari stres yang bisa memicu masalah kesehatan lainnya. 

“Kalau saya sedang kerja, saya benar-benar 100 persen fokus untuk pekerjaan. Begitupun sebaliknya. Ketika bersama keluarga, fokus saya 100 persen untuk mereka,” ungkap Elin saat ditemui di kantor pusat Sun Life Indonesia, Jakarta, Jumat (13/9/2019) lalu. 

Soal hidup sehat, Elin tak menampik bahwa kesibukan acap kali membuatnya tidak memiliki waktu untuk berolahraga. 

Baca Juga: Le Minerale kampanye "Ayo Minum untuk Sehat"

“Ini saya jujur, karena kesibukan, saya sangat sulit untuk bisa olahraga di hari kerja. Saya biasa berangkat kerja dari rumah jam 06.30 pagi dan pulang jam 07.30 atau 08.00 malam,” kata wanita yang berhasil mengantarkan Sun Life Indonesia memenangkan beberapa penghargaan bergengsi. 

Editor: Noverius Laoli

Terbaru