Reporter: Raymond Reynaldi, Andri Indradie | Editor: Catur Ari
Nyeri punggung bisa menjangkiti siapa saja. Tak hanya ibu hamil yang kerap terserang nyeri ini. Penelitian menunjukkan, empat dari lima orang dewasa menyalami nyeri punggung alias lumbal strain minimal sekali seumur hidup.
Ibu hamil sering mengalami rasa nyeri ini lantaran beban janin. Belum lagi adanya perubahan hormon dan ketegangan otot. Efek beban janin dan hormon tersebut kemudian bisa menjadi penyebab nyeri di punggung. Rahim yang membesar dan menekan saraf juga bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya rasa nyeri.
Tapi, jangan sekali-kali menganggap remeh-temeh saat nyeri punggung menyerang Anda. Efek jangka panjang paling buruk akibat nyeri punggung adalah kelumpuhan.
Bermacam-macam penyebab
Penting Anda ketahui, punggung merupakan bagian tubuh yang memiliki struktur yang cukup rumit. Struktur punggung terdiri dari 33 tulang belakang, lebih dari 30 otot, serta bermacam-macam ligamen atau penguat sendi, jaringan saraf, serta discus atau bantalan sendi yang berada di tiap ruas tulang punggung.
Direktur Klinik Medizone Mulyadi Tedjapranata menjelaskan, penyebab kemunculan nyeri punggung atau juga dikenal dengan sebutan nyeri tulang belakang cukup banyak.
Pertama, ketegangan pada otot punggung. Ini merupakan penyebab nyeri punggung yang paling banyak ditemui. Ketegangan otot ini terjadi karena ada tekanan kuat yang tak terduga, misalnya pada otot punggung. Bisa disebabkan pula oleh cedera, seperti keseleo. "Orang awam mengenalnya dengan istilah kecethit," kata Mul-yadi.
Kedua, ketegangan pada penguat sendi. Biasanya, ketegangan pada penguat sendi bisa memicu ketegangan pada otot punggung. Penguat sendi menegang lantaran terulur secara berlebihan.
Ketiga, gangguan pada discus invertebralis alias bantalan tulang punggung. Gangguan ini menimbulkan nyeri punggung tipe radikuler yang dapat mempengaruhi jaringan saraf di punggung dan berpotensi menimbulkan kelumpuhan.
Namun, kelumpuhan biasanya terjadi akibat getaran kuat berulang-ulang kali pada punggung yang menimbulkan sobekan pada pembungkus discus. Jika ini terjadi pada Anda, jangan pernah memandang enteng.
Keempat, gangguan pada struktur tulang punggung. Nyeri bisa terjadi karena struktur tulang punggung terkena benturan keras. "Bisa benturan kecelakaan atau pukulan keras yang mengena bagian punggung," tutur Mul-yadi.
Di samping itu, rasa nyeri punggung dapat terlokalisasi, atau nyeri terjadi tepat pada bagian yang cedera atau menjalar karena sifat radikulernya. Bahkan, kombinasi dari kedua tipe nyeri punggung bisa menimpa satu orang pasien.
Rasa nyeri tipe radikuler ini bisa saja menyebar hingga ke tubuh bagian bawah, seperti rasa nyeri pada otot atau persendian kaki. "Jika ada pasien yang mengeluhkan sering merasakan nyeri di punggungnya, biasanya akan dipantau dulu selama tiga bulan hingga enam bulan," papar Mulyadi.
Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi Alex Saefullah menambahkan, nyeri punggung bisa juga terjadi karena gaya hidup. "Jarang olahraga secara teratur, badan jarang bergerak, dan terlalu banyak duduk bisa memicu nyeri ini," ujar pria yang juga dokter Tim Nasional Sepakbola untuk SEA Games 2011 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News