Sop senerek, kuliner Magelang yang populer sejak era kolonial

Kamis, 28 November 2019 | 17:14 WIB   Reporter: Ragil Nugroho
Sop senerek, kuliner Magelang yang populer sejak era kolonial

ILUSTRASI. Kedai Sop Senerek Pak Parto, Magelang. KONTAN/Muradi/2019/09/27


JEP CANDI BOROBUDUR - MAGELANG.  Sop senerek magelang, bagi pecinta makanan berkuah, sajian sop kacang merah ini patut dipertimbangkan. Di Magelang, ini dikenal dengan istilah sop senerek.

Istilah sop senerek mungkin asing bagi Anda yang berasal dari luar Jawa Tengah. Namun jika Anda melihat wujudnya, bisa jadi Anda tidak akan merasa asing lagi. Ya, kuliner berkuah ini sebenarnya sama saja dengan sop kacang merah. Hanya saja, namanya diambil dari hidangan Belanda berupa Snert Soup alias sop kacang polong.

Sop senerek yang menjadi salah satu makanan khas Magelang satu ini sangat populer di era kolonial. Sayangnya, belakangan sudah tak banyak yang menjajakannya di di kota Lembah Tidar tersebut.

Baca Juga: Menggiatkan kembali produksi keripik sukun di Pulau Tidung

So, tentu menjadi pengalaman yang sangat menarik ketika KONTAN mengunjungi salah satu kedai yang masih tetap buka dan menjual makanan ini. Naman kedai ini adalah Sop Senerek Pak Parto yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Magersari, Magelang.

Lokasinya persis di sebelah pintu masuk Gunung Tidar yang kesohor itu. Kedai ini buka dari pukul 6 pagi hingga 4 sore. Maklum, sop senerek lazim untuk sarapan pagi, meski banyak orang yang memesannya untuk makan siang atau sore. Seperti ketika KONTAN mendatangi untuk sarapan, maka pengunjungnya pun membludak.

Menu yang disajikan oleh Warung Sop Senerek Pak Parto juga berupa sop berisi sayuran. Bedanya, ada tambahan lain berupa kacang merah serta irisan daging sapi yang empuk dan nikmat.

Baca Juga: Mengupas legenda kacang Sihobuk (bagian 1)

Di sini, Anda bisa memilih tambahan lauk untuk menemani sepiring sop senerek. Warung Pak Parto me yediakan iso, babat, hingga ati sapi dalam satu mangkok.

Rasa sop senerek tentu gurih, lezat, dan menyegarkan. Apalagi kuah beningnya yang sedap dan dipadukan dengan bumbu-bumbu rempah.

Satu porsi sop senerek plus nasi dibanderol Rp 14.000. Jika kurang mantab, dan ingin isi tambahan, bisa memilih iso, babat dan ati sapi. Banderol harga untuk sup senerek dengan ekstra isi ini sekitar Rp 25.000.

Dewi, karyawan kedai itu, bertutur bahwa penjualan kedai bisa mencapai 200 porsi sop senerek pada hari libur. Sedangkan di hari biasa rata-rata antara 70 porsi hingga 80 porsi sop senerek.

Anda sedang berkunjung ke Borobudur atau Magelang? Jangan lewatkan kesempatan mengudap sop senerek, makanan khas Magelang yang sudah terkenal sejak zaman kolonial.

Oh, iya, sebagai sajian khas Magelang, tentu Warung Pak Parto bukan satu-satunya kedai yang menjajakan sop senerek. Meski tak banyak, beberapa kedai makan di Magelang juga menyediakan sop senerek.

Salah satu kedai sop senerek yang banyak direkomendasikan adalah Warung Bu Atmo. Kedai yang berlokasi di daerah yang oleh orang Mageleng diebut sebagai kawasan Jendralan ini juga menawarkan sop senerek.

Meski sangat berkuah, sop senerek di Warung Bu Atmo disajikan dalam piring. Jadi, awas jangan sampai tumpah, ya.

Sop senerek  Bu Atmo tak melulu berisi kacang polong alias kacang merah, tapi juga daun bayam. Jadi, Anda yang gemar sayuran tak akan merasa bersalah menyantap makanan berdaging ini.

Oh, iya, di warung makan Bu Atmo, Anda juga akan menemukan berbagai menu yang bisa menemani sop senerek pesanan Anda. Ada tahu-tempe bacem, telur mata sapi dengan kuning telor yang memikat, sampai jeroan sapi yang sangat menggoda. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Thomas Hadiwinata
Tag

Terbaru