EDUKASI - Rantai makanan kerap disamakan dengan jaringan makanan, padahal keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Keduanya sama-sama penting dalam sistem kehidupan makhluk hidup di bumi.
Mengutip dari Khan Academy, rantai makanan merupakan rangkaian organisme yang saling memakan satu sama lain untuk mendapatkan energi dan nutrisi. Proses ini melibatkan perpindahan energi dari satu organisme ke organisme lainnya.
Secara umum, rantai makanan diawali dari organisme produsen dan berakhir pada organisme dekomposer. Sementara itu, jaringan makanan (food web) adalah kumpulan dari berbagai rantai makanan yang saling berkaitan dalam satu ekosistem.
Baca Juga: Harga Emas Spot Menguat ke US$3.365,49 Senin (21/7) Sore, Ini Sentimennya
Energi dalam rantai makanan tidak diciptakan atau dimusnahkan, melainkan berpindah dan berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya melalui hubungan antarorganisme.
Pengertian dan Komponen Rantai Makanan
Mengutip dari Toppr, setiap tingkatan dalam rantai makanan disebut sebagai tingkat trofik. Semakin tinggi posisinya, semakin jauh organisme tersebut dari sumber energi utama, yaitu matahari.
Adapun tiga komponen utama dalam rantai makanan, yakni:
- Produsen: Organisme autotrof seperti tumbuhan yang mampu menghasilkan makanannya sendiri melalui fotosintesis.
- Konsumen: Organisme heterotrof yang memperoleh energi dengan memakan organisme lain.
- Dekomposer: Organisme yang menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang mati, seperti jamur dan bakteri.
Sebagai contoh, tumbuhan sebagai produsen dimakan oleh hewan herbivora seperti kelinci atau sapi (konsumen primer).
Kemudian, hewan tersebut dapat dimakan oleh karnivora seperti harimau atau manusia (konsumen sekunder atau tersier).
Saat makhluk hidup mati, dekomposer akan menguraikan tubuhnya menjadi zat-zat yang bisa diserap kembali oleh produsen.
Jenis-Jenis Rantai Makanan dalam Ekosistem
Mengutip dari laman Sumber Belajar Kemendikbud, berikut beberapa jenis rantai makanan yang umum ditemukan di alam:
1. Rantai Makanan Perumput (Grazing Food Chain)
Jenis rantai makanan ini dimulai dari produsen berupa tumbuhan. Contohnya bisa ditemukan di ekosistem sawah:
Padi - Tikus - Ular - Elang - Dekomposer
Padi sebagai produsen dimakan oleh tikus (konsumen I), tikus dimakan oleh ular (konsumen II), kemudian ular dimakan oleh elang (konsumen III).
Setelah elang mati, jasadnya diuraikan oleh dekomposer seperti jamur dan bakteri. Zat hasil penguraian akan kembali diserap oleh tanaman sebagai nutrisi.
2. Rantai Makanan Detritus
Jenis ini berbeda dari perumput karena dimulai dari detritus, yakni sisa-sisa organisme mati. Detritus dimakan oleh detritivor seperti cacing dan rayap.
Contoh:
Daun kering - Cacing - Ayam - Manusia
Tonton: Mitsubishi Andalkan Destinator Sebagai Tulang Punggung Penjualan yang Baru
3. Rantai Makanan Parasit
Dalam rantai makanan ini, organisme kecil hidup dengan mengambil keuntungan dari inang yang lebih besar, biasanya dengan cara merugikan.
Contoh:
Kerbau - Kutu - Burung - Ular
Kutu mengisap darah kerbau, kemudian dimangsa oleh burung. Burung tersebut bisa dimakan oleh predator seperti ular.
4. Rantai Makanan Saprofit
Rantai makanan ini berawal dari proses penguraian tubuh makhluk hidup oleh organisme saprofit, seperti jamur dan bakteri.
Contoh:
Kayu lapuk - Jamur - Ayam - Manusia
Saprofit berbeda dari detritivor karena mereka menguraikan bahan organik menjadi zat anorganik yang kemudian diserap kembali oleh tumbuhan.
Dengan memahami jenis-jenis rantai makanan, kita bisa lebih menyadari pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem. Setiap makhluk hidup memiliki peran masing-masing dalam aliran energi yang berkelanjutan di alam.
Selanjutnya: Askrindo Pertahankan Rating dari Pefindo, Konsisten Perkuat Bisnis Non Program
Menarik Dibaca: Masih Reli, IHSG Ditutup Melesat 1,18% Hari Ini (21/7)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News