Mengenal sistem tata surya beserta planet yang ada di dalamnya

Senin, 02 November 2020 | 15:11 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Mengenal sistem tata surya beserta planet yang ada di dalamnya


EDUKASI - Bumi hanyalah sebagain kecil anggota dari sistem tata surya. Sistem tata surya kita bertajuk Milky Way Galaxy atau Galaksi Bima Sakti. 

Tata surya kita terdiri dari matahari, planet, komet, serta meteorit. Mengutip dari Live Science, matahari merupakan pusat dari Galaksi Bima Sakti. 

Planet-planet, komet, dan meteorit tertarik pada gravitasi matahari dan mengorbit mengelilingi matahari. 

Terbentuknya tata surya

Ada banyak teori tentang terbentuknya sistem tata surya kita. Namun demikian, ada satu teori yang paling dipercaya sebagai asal mula terbentuknya Galaksi Bima Sakti. 

Baca Juga: Peneliti: Alien di 1.000 bintang terdekat bisa mengawasi bumi

Sistem tata surya

Teori tersebut adalah teori kabut atau nebula. Teori nebula, bersumber dari Encyclopedia Britannica, menyebutkan tata surya terbentuk dari sebuah kabut atau nebula.

Dari kabut tersebut kemudian terbentuk gumpalan besar yang kemudian menjadi matahari. Planet-planet juga terbentuk dari cara yang sama. 

Planet di dalam tata surya

Planet merupakan salah satu bagian dari sistem tata surya. Di dalam Galaksi Bima Sakti, terdapat 8 planet yang mengitari matahari. 

Baca Juga: Sejarah! Pesawat NASA mendarat di asteroid Bennu dan ambil sampel asteroid

Planet di tata surya

Berikut delapan planet yang ada di Galaksi Bima Sakti:

  • Merkurius

Merkurius merupakan planet yang paling dekat dengan matahari. Karena dekat dengan matahari, suhu di permukaan Merkurius saat siang hari mencapai 430 derajat Celcius. 

Merkurius tidak memiliki satelit layaknya Bumi dan planet lainnya. 

  • Venus

Venus merupakan nama dari Dewi Cinta bangsa Roma. Planet ini meruapkan planet kedua yang dekat dengan matahari. 

Suhu planet Venus bisa mencapai 471 derajat Celcius saat siang hari. Ukuran venus sedikit lebih kecil dibandingkan dengan Bumi. 

  • Bumi

Bumi merupakan planet ketiga dalam Galaksi Bima Sakti. Di Bumi inilah kehidupan makhluk hidup berlangsung.

Bumi memiliki satelit yang bernama bulan. 

Baca Juga: Perbedaan kalender Hijriah dan kalender Masehi, dari tahun baru hingga nama bulan

 

  • Mars

Mars adalah planet keempat dari matahari. Planet ini juga disebut sebagai Planet Merah. 

Kandungan debu pasir yang banyak, membuat Mars terlihat kemerahan. 

Suhu planet Mars rata-rata sebesar 60 derajat Celcius. Di planet ini terdapat sebuah gunung berapi terbesar di tata surya, Olympus Mons.

  • Jupiter

Planet kelima dari matahari ini merupakan planet terbesar di tata surya. Jupiter terbentuk dari gumpalan gas, terutama helium dan hidrogen. 

Jupiter memiliki banyak satelit yang mengitarinya. 

  • Saturnus

Saturnus merupakan planet terbesar kedua di Galaksi Bima Sakti. Planet ini mudah di kenali karena adanya cincin yang mengelilingi Saturnus.

Saturnus terbentuk dari gas helium dan hidrogen. Cincin yang mengitari Saturnus terbentuk dari partikel es dan bebatuan. 

  • Uranus 

Planet selanjutnya adalah Uranus. Planet ini merupakan planet pertama yang ditemukan dengan bantuan teleskop. 

Dari luar, Uranus memiliki warna biru kehijauan. Hal ini disebabkan oleh kandungan gas metana di Uranus. 

Baca Juga: Malas saat Senin tiba? Ini 5 tips mengatasi sindrom hari Senin yang bisa dicoba

  • Neptunus

Planet terakhir di tata surya adalah Neptunus. Nama ini diambil dari nama Dewa Laut Romawi. 

Neptunus 80% terbentuk dari air, metana, dan amonia. Zat ini mengelilingi sebuah inti bebatuan yang kecil. 

Sebelumnya ada 9 planet dalam tata surya. Pluto sebelumnya masuk dalam jajaran planet di Galaksi Bima Sakti. 

Bersumber dari Live Science, Pluto dikeluarkan dalam daftar planet karena tidak memenuhi tiga unsur planet. 

Unsur sebuah planet antara lain:

  • Benda angkasa yang mengorbit pada matahari.
  • Memiliki gravitasi yang cukup untuk membentuk dalam lingkaran.
  • Saat planet bergerak, dia harus bisa membersihkan ruang di sekitarnya dari benda lain. 

Pluto tidak memenuhi unsur yang ketiga. Karenanya, pada 2006, Pluto sudah tidak lagi masuk dalam jajaran planet.

Selanjutnya: 5 Website ini bisa dipakai untuk belajar bahasa Inggris secara gratis

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Tiyas Septiana

Terbaru