INDUSTRI PARIWISATA - JAKARTA. Kementerian Pariwisata optimistis destinasi gastronomi (tata boga) akan meningkatkan kunjungan wisatawan baik wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan asing (wisman).
Arief Yahya, Menteri Pariwisata menyebutkan wisata kuliner mampu meningkatkan gairah wisnus. "Karena 40% wisnus mengeluarkan uangnya untuk kuliner," ujarnya di Gedung Sapta Pesona, Selasa (11/6).
Ia melanjutkan bahwa dari data Badan Ekonomi Kreatif, kuliner menjadi kontributor terbesar dengan 42% dari total 16 sektor ekonomi kreatif. Hanya saja, ia mengakui untuk wisman kuliner bukan menjadi atraksi yang utama.
Meski demikian, dengan adanya sertifikasi dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO) dapat menarik wisman. "Karena untuk menjadi pemain global harus menggunakan standar global," lanjutnya.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata Vita Datau menambahkan, sebagai organisasi dunia, UNWTO memiliki anggota 157 negara. "Jadi, setelah diumumkan UNWTO tentunya akan menarik wisman untuk hadir," tambahnya.
Sayangnya, Kemenpar sendiri belum memproyeksikan kontribusi peningkatan kunjungan wisatawan dari destinasi gastronomi ini.
Vita melanjutkan, selain Ubud nantinya Bandung atau Joglosemar diajukan untuk destinasi gastronomi selanjutnya. Untuk Ubud sendiri, diharapkan dapat sertifikasi di tahun ini. Ia pun menceritakan bahwa dalam proses penilaian ini pihaknya telah berusaha sejak 2017.
Dari proses itu, ia mengungkapkan dana yang dikeluarkan sampai UNWTO hadir untuk melakukan penilaian mencapai Rp 4 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News