TOKOH - Virus lari juga menjangkiti Minarto Basuki. Sejak tiga tahun lalu Direktur Keuangan PT Pakuwon Jati Tbk ini rutin berlari.
Bahkan, ia terbilang rajin mengikuti lomba lari yang berlangsung di dalam maupun luar negeri. Bukan mencari juara, tapi demi memuaskan kecintaan pada olahraga itu.
Tujuan pria 51 tahun ini menekuni lari adalah kesehatan sekaligus kesenangan. Maklum, semenjak 1995 silam, Minarto mengalami perlemakan hati (fatty liver).
Namun, setelah aktif berlari selama enam bulan di 2015, penyakit itu hilang. “Sejak saat itu, saya jadi ingin lari rutin dengan ikut beberapa race di luar negeri dan dalam negeri,” katanya.
Sejauh ini, ajang lari yang paling berkesan buat Minarto adalah Full Marathon 42K di Hong Kong pada Februari 2017 lalu. Ini merupakan kali pertama dia mengikuti lari maraton sejauh 42,195 kilometer. Total, pemilik gelar MBA dari Universitas Wales, Inggris, ini sudah empat kali ikut lomba full marathon.
Untuk 2019, ia sudah memiliki sederet rencana event lari. Minarto bakal mengikuti sejumlah lomba half marathon 21,1K dan dua full marathon di dalam negeri.
Bahkan di 2020 kelak, dia berencana ikut salah satu major marathon international di Tokyo atau Berlin. Informasi saja, di dunia ada enam major marathon, yakni di Tokyo, London, Berlin, Chicago, New York, dan Boston.
Untuk mempersiapkan berbagai event lari di 2019, Minarto selalu berlatih long run setiap akhir pekan sejauh 20 km hingga 25 km. “Biasanya, saya melakukan hal itu dua bulan atau tiga bulan sebelum ikutan full marathon race,” ungkap dia.
Tak hanya itu, Minarto juga latihan short run saat hari kerja, sebanyak dua kali seminggu. Meskipun, terkadang dia tidak bisa konsisten karena kesibukan kerja di Pakuwon Jati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
