Miuccia Prada: Bertahan di kalangan eksklusif (3)

Rabu, 02 Mei 2012 | 09:32 WIB   Reporter: Mona Tobing

Kemenangan Miuccia Prada di penghargaan internasional Council of Fashion Designer of America, mengantar merek lokal Italia Prada mendunia. Miuccia dipuji karena desainnya yang stylish, penggunaan bahan halus dan pengerjaan yang detail. Pada awal tahun 1990-an, Prada telah menjadi simbol barang yang mewah bagi kalangan borjuis. Lantaran banyak penggemarnya, Prada menjadi kiblat fesyen dunia dan disegani dengan produk bermerek dagang yang sangat berkarakter.

Kelekatan nama Prada dengan wanita kelas atas tergambar dengan baik dalam buku dan film The Devil Wears Prada yang dibintangi oleh Meryl Streep dan Anne Hathaway. Sang pendiri, Miuccia Prada, memang memiliki jurus tersendiri untuk mempertahankan mereknya di kalangan kaum elite.

Membina hubungan langsung dan eksklusif dengan pelanggan menjadi salah satu resep Miuccia. Prada bahkan memiliki komunitas sendiri sebagai jembatan penghubung antarpelanggan, juga dengan produk-produknya.

Tidak seperti desainer lain yang umumnya menciptakan fesyen yang mengekor tren, Miuccia malah menghindari tren pasar. Dia mengklaim, produknya selain berkualitas, kreatif, tapi juga eksklusif.

Mantan aktivis perempuan ini justru menciptakan produk fesyen yang menghindari warna meriah. Miuccia lebih suka membuat produk sedikit kuno. Warna dan bentuknya tidak mencolok tapi tetap nyaman dipakai.

Bahkan, ilmu sosial-politiknya digunakan dalam menciptakan setiap produk Prada. Pada tahun 1980-an ketika Italia mengalami penurunan ekonomi, Miuccia menciptakan produk pakaian yang berpihak pada ibu rumahtangga.

Meski usianya mencapai 63 tahun, Miuccia tak sungkan terjun langsung ke lapangan dan bertanggung jawab atas keputusan perusahaan.

Mempertahankan ciri khas Prada menjadi jurus Miuccia yang lain untuk tetap disukai pelanggannya. Dia tidak segan membimbing langsung para pekerjanya untuk mendesain pakaian atau mengingatkan kekhasan produk Prada. Bagi Miuccia, kekhasan individu dan identitas masing-masing merek perlu dipertahankan.

Miuccia juga tak segan menimba ilmu dari para desainer muda yang kental dan kaya inovasi. Dia selalu terjun langsung memantau kualitas produk.

Pegawai mengenal Miuccia sebagai orang yang mempertahankan detail dari desain produknya. Sedangkan suaminya, Patrizio Bertelli, bertanggung jawab dalam komersialisasi dan strategi perdagangan.

Salah satu kelebihan Prada adalah bahan baku yang terbaik untuk setiap produknya. Miuccia berkeras setiap bahan baku harus melalui seleksi dari dirinya. Sejatinya, Prada juga memiliki departemen teknisi yang mengontrol kualitas secara ketat.

Bagi wanita bergelar doktor jebolan Universitas Milan ini, bahan baku berkualitas tinggi merupakan jaminan eksklusivitas merek Prada dan menjadikannya sebagai identitas yang kuat. Saking kuatnya merek Prada, media Italia sempat membuat tagline: Tanpa Prada, orang berpakaian sembarangan dengan pilihan warna dan bahan yang juga sembarangan.

Saat ini, Prada memiliki 10 pabrik di Italia dan satu di Great, Inggris. Setiap pabrik dilengkapi dengan laboratorium peneliti dan pengembangan fesyen.

Miuccia bertanggung jawab atas setiap tahapan produksi. Seperti, pemilihan bahan baku, hingga perencanaan dan koordinasi manufaktur.

Pada akhir Januari 2012, Prada telah beroperasi di 70 negara melalui 388 butik. Ada 30 toko waralaba dan jaringan Prada yang ditujukan untuk masyarakat kelas menengah-atas. Grup Prada memiliki beberapa merek internasional yang bergengsi antara lain Prada, Miu Miu, Sepatu Mobil dan Car Shoe and Church's.

Forbes mencatat Miuccia sebagai orang terkaya keempat di Italia dengan aset US$ 6,8 miliar.

Butik Prada tidak hanya menjual baju tapi juga memberikan informasi langsung tentang tren pasar kepada para pelanggannya. Para pemilik butik Prada wajib menjadi duta Prada untuk mengkomunikasikan citra Prada.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari
Terbaru