Roti panggang Tung Tau mirip roti panggang pada umumnya. Bedanya, roti panggang Tung Tau buatan sendiri alias home made. Selainya pun sebagian besar buatan sendiri, seperti selai srikaya, nanas, kacang wijen dan pisang.
Tedy Bunawan, pemilik Tung Tau, bilang, sebelum disajikan, roti dipanggang secara tradisonal menggunakan arang.
"Kami mempertahankan racikan kopi dan resep roti panggang turun temurun," tutur pria yang merupakan generasi ketiga pemilik Tung Tau.
Kedai nostalgia
Untuk kopi, kata Tedy, didatangkan dari Lampung. Yang membedakan dengan kopi lainnya, dari sisi racikan, yang dipertahankan sejak generasi pertama. Racikan kopi dominan robusta, yang dicampur sedikit arabica. Alhasil, rasa pahitnya tidak pekat.
Penyajian kopi pun secara tradisional. Kopi diseduh manual, tanpa menggunakan mesin alias kopi tubruk. Kopi tidak menyisakan banyak ampas, karena digiling halus.
Baca Juga: Manis Gurih Gudeg Eyangyang Pas Di Lidah
Tedy tak berniat mengutak-atik racikan kopi atau menambah menu kopi kekinian. "Inilah kopi selera orang Bangka, yang pas di lidah masyarakat sini," ujar pria 45 tahun ini.
Lantaran mampu menjaga otentik rasa kopi selama puluhan tahun, Tung Tau menjadi tongkrongan wajib bagi warga kelahiran Bangka, kala pulang dari perantauan. Mereka sengaja datang untuk bernostalgia.
Warung kopi legendaris ini juga kerap disinggahi para traveler, ketika mereka butuh sarapan, atau sekadar menghabiskan waktu senggang.
Wajar, Tung Tau leluasa disambangi, lantaran buka 24 jam. "Paling ramai, biasanya jam sarapan, dan malam di atas jam 8, karena sekalian jadi tempat nongkrong," imbuh Tedy.
Lokasi Tung Tau yang luas dan terbuka, memang nyaman untuk berlama-lama duduk sambil menyeruput kopi. Meski duduk di bagian dalam warung, pengunjung bisa leluasa memandang langsung ke arah keramaian jalan raya.
Dalam sehari, Tung Tau Semabung Lama bisa menyeduh kurang lebih 100 cangkir kopi.
Baca Juga: Beragam Rasa dalam Seporsi Sego Cawuk Bu Sri
Bagi yang ingin makan berat, Tung Tau juga punya banyak hidangan pendamping, lo. Mulai dari nasi goreng, bubur, hingga makanan khas Bangka seperti mi kuah ikan, pantiaw (mirip kwetiau) dan tekwan
Tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Secangkir Kopi O bisa dinikmati dengan membayar Rp 16.000, dan Kopi Susu Rp 18.000. Seporsi roti panggang telur dan srikaya cukup ditebus seharga Rp 21.000.
Waroeng Kopi Tung Tau
Jl. Depati Hamzah, Semabung Lama Kec. Bukit Intan, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung
Selanjutnya: Ruben Amorim Blak-blakan kepada Jim Ratcliffe terkait Keluarnya Kobbie Mainoo dari MU
Menarik Dibaca: 7 Rekomendasi Makanan Penurun Kadar Kolesterol Tinggi yang Paling Ampuh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News