Nunuk Nuraini, sosok dibalik bumbu Indomie yang lezat, meninggal dunia

Kamis, 28 Januari 2021 | 08:05 WIB   Reporter: Titis Nurdiana
Nunuk Nuraini, sosok dibalik bumbu Indomie yang lezat, meninggal dunia


INDOFOOD CBP - Jakarta. Produsen mie instan Indomie, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk atau ICBP kehilangan salah satu pegawai hebat. Adalah Nunuk Nuraini, pembuat bumbu Indomie, meninggal dunia.

Nunuk Nuraini yang disebut sebut sebagai peracik bumbu Indomie bikinan Indofood meninggal dunia, Rabu 27 Januari 2021. Indomie termasuk salah satu mie instan yang banyak digemari di Indonesia.

Kabar duka ini juga terkonfirmasi oleh Agus Suprapta, HR Divisi Mi Instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) 

“Terima kasih pertanyaannya. Benar, Ibu Hj Nunuk Nuraini wafat hari ini dan pulang dengan tenang ke pangkuan Allah SWT.  Ibu Hj NUNUK NURAINI wafat hari ini Rabu, 27 Januari 2021 pukul 14.55 WIB dalam usia 59 Tahun. Beliau bekerja di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Divisi Mi Instan.
Mohon doanya. Semoga almarhumah husnul khotimah, diterima Ibadah dan amalan baiknya, diampuni semua dosa-dosanya, dan ditempatkan di SurgaNya. 
Dan untuk keluarga almarhumah yang ditinggalkan diberikan kekuatan iman & ketabahan.

Baca Juga: Penggemar Indomie? Ini sejarah dan kekayaan pemilik Indomie

Belum banyak keterangan ICBP terkait Nunuk Nuraini, termasuk sosoknya yang disebut sebagai peracik bumbu Indomie ICBP serta penyebab kematiannya. 

Namun kabar yang masuk ke Kontan, Nunuk yang merupakan penemu bumbu Indomie, rencananya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir. 

Nunuk bekerja sebagai peramu rasa divisi mi instan di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk hampir 30 tahun. Nunuk menghasil bumbu Indomie, sehingga menjadi salah satu mie instan favorit masyarakat Indonesia. 

Penelusuran KONTAN atas sosok Nunuk si peracik bumbu Indomie terungkap saat Ridwan Kamil tahun 2017 yang kala itu menjabat walikota Bandung. Saat itu, Ridwan berucap berhadapan dengan Nunuk, yang banyak berjasa bagi anak anak kost di akhir bulan. 

Baca Juga: ​Sejarah mi instan, diciptakan pendiri Nissin usai Perang Dunia II
 

“Coba anak-anak mahasiswa, ucapkan terima kasih dan doa yang baik untuk ibu Nunuk, sosok pahlawan bagi anak-anak kos, terutama jika akhir bulan. Hidup Unpad,” tulis Ridwan Kamil di akun Instagramnya saat itu. Oh iya, Nunuk adalah lulusan Insinyur jurusan Teknik Pangan dari Universitas Padjajaran. Ia dikenal sebagai peracik bumbu mi besutan ICBP

Dari situ, kisah Nunuk kembali terangkat pada  pertengahan 2020 saat peluncuran produk baru Indomie, Real Meat pada Juni 2020.  Nunuk adalah dibalik suksesnya resep bumbu mi Indomie dari Indofood yang memikat lidah pecinta mi tak hanya di Indonesia tapi juga di negara-negara lain.

Dilansir dari Kompas.com, Nunuk si peracik bumbu Indomie merupakan lulusan Universitas Padjajaran Bandung jurusan Teknologi Pangan. Ia sudah hampir 30 tahun mengabdikan diri sebagai Flavor Development Manager Indofood.

Sampai saat ini terdapat varian rasa Indomie. Mulai dari varian rasa khas Indonesia, seperti soto, rendang, kari ayam, bahkan sambal matah. Hingga rasa klasik Indomie Mi Goreng yang masih paling populer sampai sekarang.

Tak hanya di Indonesia, mie instan Indomie ini juga dinikmati masyarakat lintas negara. Indomie telah dipasarkan di 80 negara di seluruh dunia seperti Australia, Selandia Baru, AS, Kanada, di seluruh Asia, Afrika, Eropa, dan negara-negara Timur Tengah. 

Sampai pada 2019, Nunuk telah mengabdikan diri sebagai peramu rasa Indomie selama lebih dari 28 tahun. Kemudian pada 5 November di tahun yang sama, harian Amerika Serikat, Los Angles Times menobatkan Indomie sebagai rasa terenak dalam 25 daftar ramen instan terbaik.

Meski sebenarnya Indomie masuk dalam kategori mie instan dan bukan ramen instan. Perkara ini sempat disinggung oleh seorang kolumnis makanan Lucas Kwan Peterson. 

Selamat jalan Bu Nunuk.

Selanjutnya: Ini profil Nunuk Nuraini, peracik bumbu Indomie yang meninggal di usia 59 tahun

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Adi Wikanto
Terbaru