INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN - JAKARTA. Berkembang di benua Eropa sejak abad ke-17, pastri kini semakin populer di Indonesia seiring bertumbuhnya usaha-usaha kuliner rumahan. Bukan hanya sebagai kudapan penutup atau teman minum teh, kini pastri sudah menjadi bagian dari gaya hidup bahkan karya seni bagi sebagian orang.
Dampaknya, ajang perlombaan di bidang pastri semakin banyak. Salah satunya yang paling bergengsi adalah World Pastry Cup atau Coupe du Monde de la Pâtisserie yang diadakan dua tahun sekali di Lyon, Prancis. Proses panjang harus dilalui oleh tim pastri yang turut serta, mulai dari seleksi nasional hingga tingkat benua sebelum nantinya berlaga di panggung dunia.
World Pastry Cup diawali oleh seleksi tingkat nasional. Seleksi pastri tingkat nasional terjadi pada Ahad (14/7) lalu melalui Indonesia Pastry Cup 2019 yang diselenggarakan di Academy of Pastry and Culinary Arts (APCA) Indonesia. Kompetisi ini diikuti oleh tiga tim yaitu dari APCA Indonesia, Grand Hyatt Hotel Indonesia, dan Mandarin Oriental Hotel Indonesia. Setiap tim dituntut menyajikan empat menu. Peserta diberikan waktu selama 10 jam untuk menyelesaikan keempat menu tersebut. “Melalui kompetisi ini, diharapkan para pastry chef Indonesia dapat meningkatkan kemampuan dan berprestasi," ujar Direktur APCA Indonesia, Louis Tanuhadi, dalam rilis Rabu (17/7)
APCA Indonesia adalah sekolah pastri dan kuliner internasional pertama di Indonesia yang menawarkan sertifikasi global kepada lulusannya. APCA Indonesia didirikan oleh legenda Pastry Master Chef asal Prancis, Jean-Francois Arnoud yang telah menerima gelar Meilleur Ouvrier de France (MOF), gelar tertinggi profesi dari pemerintah Prancis bersama Executive Pastry Chef, Niklesh Sharma dan Louis Tanuhadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News