Pebisnis kuliner raup omzet jutaan rupiah per hari di ajang Asian Games 2018

Kamis, 30 Agustus 2018 | 22:06 WIB   Reporter: Elisabeth Adventa
Pebisnis kuliner raup omzet jutaan rupiah per hari di ajang Asian Games 2018

ILUSTRASI. Antrean pengunjung di food truck area Asian Fest


BISNIS KULINER - JAKARTA. Para pengunjung Asian Games 2018 tak hanya menyerbu Super Store yang menjual merchandise resmi Asian Games 2018. Sederet stand kuliner juga tak luput dari serbuan para pengunjung. Berbagai kuliner disajikan, mulai dari jajanan nusantara hingga makanan khas negara Asia lainnya ditawarkan dengan harga terjangkau.

Seperti yang ada di zona Bhin Bhin, salah satu zona Asian Games 2018 di dalam kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta terdapat kuliner dari Indonesia dan Timur Tengah. Dari sederet stand yang ditawarkan, ada King of Kebab yang antreannya cukup panjang. Pembeli harus sabar mengantre dan menunggu giliran, antrean sepanjang satu meter yang harus ditunggu gilirannya.

Mengusung konsep food truck, makanan tersebut dibanderol mulai dari Rp 40.000 untuk kebab ayam, Rp 45.000 untuk sapi dan mix. Sedangkan untuk nasi kebuli dibanderol Rp 50.000. "Hampir setiap hari memang selalu ramai antrean. Apalagi kalau weekend, antreannya kayak nggak habis-habis," ujar Irwan, salah satu karyawan King of Kebab pada Kontan.co.id, Rabu (29/8).

Ia mengatakan dalam sehari bisa menjual sekitar 200 porsi-300 porsi kebab. Jumlah tersebut meningkat sampai 500 porsi di akhir pekan. Selain Kebab Palestina, ada pula makanan yang mengusung konsep food truck, yakni KFC, Bakmi GM, Telap Telep, Nasi kebuli, Kebab Wagen, PGN dan Martabak Orins.

Pelaku usaha lain yang tak ingin melewatkan ajang Asian Games 2018 adalah Fransisca Yunisha pemilik Madam's Kitchen, toko online yang menjual aneka kuliner nusantara. Di ajang olahraga terbesar se-Asia kali ini, ia menjual aneka kue basah dan camilan, seperti kue gendu durian, onde-onde, panada, nagasari, sus, kue lapis dan sebagainya. Aneka kue basah dan camilan dibanderol Rp 5.000-Rp 15.000 per porsi.

"Selain camilan, saya juga jual makanan berat, ini ada gudeg, siomay, sate taichan, sate lilit, dan sate maranggi. Harganya mulai Rp 25.000," ujar Fransisca. 

Ia menyewa stan selama dua pekan Asian Games, mulai 18 Agustus-2 September dengan harga sewa Rp 19 juta untuk dua pekan.

Stand Madam's Kitchen berada di dalam gedung seputaran Plenary Hall Jakarta Convention Center, merupakan area pertandingan cabang taekwondo dan karate. Area tersebut merupakan lalu-lalang para kontingen peserta Asian Games.

Posisi stand yang strategis tentu menguntungkan Fransisca. Pembeli yang datang selain dari Indonesia juga datang dari warga Korea, Filipina dan Thailand. "Harga sewanya cukup mahal memang, tapi saya maklum, ini event besar se-Asia. Saya bisa memperkenalkan kuliner Indonesia dan branding," tuturnya.

Madam's Kitchen beroperasi mulai pukul 09.00-20.00 WIB. Fransisca mengatakan rata-rata hasil penjualan aneka kuliner nusantara miliknya mencapai Rp 10 juta per hari. Makanan gudeg adalah yang paling laris diburu. Sedangkan untuk camilan, kue gendu durian adalah yang terfavorit. "Keuntungan semuanya nanti dibagi untuk enam orang yang jualan bersama saya, kuliner binaan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi

Terbaru