Pemerhati Lingkungan Menilai Aksi Greenwashing Mengaburkan Masalah Sampah

Senin, 12 September 2022 | 19:17 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
Pemerhati Lingkungan Menilai Aksi Greenwashing Mengaburkan Masalah Sampah

ILUSTRASI. Sampah plastik. REUTERS/Johannes P. Christo


SAMPAH - JAKARTA. Pegiat lingkungan menyoroti lobi industri air minum dalam kemasan dalam menyikapi rencana BPOM untuk merevisi Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 tentang label pangan olahan. 

Saut Marpaung, Anggota Dewan Pengarah dan Pertimbangan Persampahan Nasional menilai lobi industri itu gencar menyampaikan kesan palsu, mengalihkan atau memberikan informasi yang menyesatkan tentang produk yang diklaim lebih ramah lingkungan.

"Sikap dan opini greenwashing itu mereka gencarkan, terutama kini dalam merespon BPOM,” kata dia dalam keterangannya, Senin (12/9).

Saut mengatakan, penggiringan opini oleh lobi industri dapat merugikan seluruh pihak yang terlibat dalam rantai daur ulang sampah plastik.

Baca Juga: ASYA Hadirkan Inovasi Hunian Premium Berkonsep Eco Living

“Dalam operasional sehari-hari, sampah kemasan kecil tak punya nilai bagi industri daur ulang. Makanya kemasan kecil inilah yang menjadi persoalan sampah sesungguhnya, berpotensi tercecer, sulit dipungut dan menambah timbulan sampah. Tak sesuai dengan Permen KLHK no 75 tahun 2019, mengenai peta pengurangan sampah dan usaha phasing out kemasan di bawah 1 liter,” kata Saut.  

Saut mengungkapkan kekecewaannya pada kampanye negatif yang digalang lobi industri yang melakukan strategi greenwashing. Kampanye greenwashing ini dilakukan dengan cara menutupi borok sendiri seolah tak bersalah kepada masyarakat.

“Kampanye greenwashing ini kalau dilakukan terus menerus bisa dianggap jadi kebenaran,” kata Ahmad Safrudin dari LSM Net Zero Waste Consortium. 

Dia menilai reputasi Indonesia terpuruk di mata dunia sebagai salah satu polutan sampah plastik terbesar di dunia, karena sampah kemasan saset, gelas, sedotan dan botol plastik dibuang di darat, di sungai dan menyampah di laut. 

“Kalau sekarang lobi industri bersikap seolah mereka jadi korban regulasi pemerintah, lalu menyalahkan pihak lain, itu artinya penyesatan opini masyarakat dengan sengaja. Dan itu jahat sekali,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru