WISATA - JAKARTA. Smailing Tour belum terpengaruh efek pelemahan rupiah. Menurut Putu Ayu Aristyadewi, Group Vice President Marketing and Communication PT Smailing Tour and Travel, permintaan wisata ke luar negeri dari pelancong lokal masih normal meski ada gangguan efek rupiah.
Meski begitu, pihaknya tetap mensiasati dengan menawarkan destinasi outbound yang tidak terlalu terpengaruh terhadap efek dollar AS.
Perusahaan ini memang sudah mengatur destinasi outbound yang ditawarkan ke para konsumen. Yakni lebih banyak memberi tawaran ke destinasi Asia Tenggara. "Destinasi tidak terlalu berpengaruh. Meski currency mereka juga naik, tapi tidak terlalu besar," katanya ke KONTAN.
Sedangkan soal tarif outbound, Smailing Tour sudah menerapkan tarif berdasarkan nilai kurs saat pemesanan. Melihat kondisi rupiah yang makin terpuruk, bisa dipastikan tarif outbound Smailing Tour bisa terdongkrak.
Meski begitu Putu memastikan bila kenaikan tarif outbound tersebut berlaku untuk calon pembeli perorangan saja yang mengikuti . Sedangkan untuk grup tur belum ada kenaikan.
Sayang, Putu tidak merinci target turis outbound yang dipatok sampai akhir tahun ini.
Terkait ekspansi, Putu bilang akan ada penambahan beberapa cabang di beberapa kota besar dengan sistem kemitraan. Namun, ia belum mau menyebutkan lokasinya.
Saat ini Smailing Tour sudah memiliki 11 cabang yang tersebar di Jakarta. Perinciannya sebanyak tujuh cabang di Jakarta, dan masing-masing satu cabang di Bali, Yogyakarta, Surabaya, Ujung Pandang. "Cabang Surabaya dan Ujung Padang sistem kemitraan," katanya.
Adapun sekitar 90% pendapatan Smailing Tour berasal dari cabang-cabang yang tersebar Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News