SEPAK BOLA - Aturan keuangan Premier League, terutama yang berkaitan dengan Profitabilitas dan Keberlanjutan (Profitability and Sustainability Rules, PSR), telah memberikan dampak signifikan terhadap aktivitas transfer klub-klub di liga paling bergengsi di dunia ini.
Musim panas 2024 menjadi saksi bagaimana aturan ini mulai "menggigit" dan memaksa klub-klub untuk lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan mereka.
Penurunan Belanja di Premier League
Musim panas 2024 menandai penurunan drastis dalam belanja transfer klub-klub Premier League. Berdasarkan data dari Transfermarkt, total belanja transfer musim panas kali ini mencapai £1,98 miliar, turun signifikan dari £2,34 miliar yang dihabiskan pada musim panas 2023.
Baca Juga: Erik ten Hag: Manchester United Lebih Baik dari Liverpool Sejak Saya Datang
Penurunan ini mencerminkan kehati-hatian klub-klub Premier League dalam bertransaksi, didorong oleh kebutuhan untuk mematuhi PSR dan memastikan keberlanjutan finansial mereka.
Salah satu bukti nyata dari penurunan ini adalah fakta bahwa tidak ada transfer yang melibatkan jumlah lebih dari £100 juta pada musim panas 2024.
Sebagai perbandingan, pada musim panas 2023, terdapat dua transfer yang melampaui angka tersebut: Declan Rice ke Arsenal dan Moises Caicedo ke Chelsea. Kali ini, transfer termahal adalah kepindahan Dominic Solanke dari Bournemouth ke Tottenham Hotspur senilai £65 juta.
Peningkatan Aktivitas Transfer di Spanyol dan Italia
Saat pasar Premier League mengalami penyusutan, liga-liga di Spanyol dan Italia justru menunjukkan peningkatan dalam belanja transfer. Di Serie A, belanja transfer meningkat dari £765 juta musim lalu menjadi £844 juta tahun ini. Di La Liga Spanyol, belanja transfer naik dari £374 juta menjadi £468 juta.
Transfer terbesar yang melibatkan klub Premier League pada musim panas 2024 bukanlah pembelian, melainkan penjualan. Julian Alvarez pindah dari Manchester City ke Atletico Madrid dalam kesepakatan senilai £81,5 juta.
Penjualan ini, bersama dengan kepindahan Conor Gallagher dari Chelsea ke Atletico seharga £34 juta, menegaskan bagaimana klub-klub Spanyol telah memanfaatkan peluang di pasar transfer yang menyusut di Inggris.
Baca Juga: Virgil van Dijk Jadi Penghubung Arne Slot dan Rekan Setimnya di Liverpool
Di Italia, klub-klub Serie A juga berhasil merekrut beberapa talenta Premier League, seperti Romelu Lukaku, Scott McTominay, dan Billy Gilmour yang masing-masing pindah ke Napoli dengan total biaya hampir £70 juta.
Pentingnya Penjualan Pemain
Musim panas 2024 juga menjadi musim penjualan bagi banyak klub Premier League. Arsenal dan Manchester City adalah contoh utama klub-klub yang fokus pada penjualan pemain untuk menyeimbangkan neraca mereka.
Arsenal, misalnya, berhasil menjaga pengeluaran bersih mereka di bawah £5 juta berkat penjualan Emile Smith Rowe (£34 juta ke Fulham), Eddie Nketiah (£30 juta ke Crystal Palace), dan Aaron Ramsdale (£25 juta ke Southampton).
Manchester City bahkan mencatatkan keuntungan besar dari aktivitas transfer musim panas ini, dengan keuntungan lebih dari £100 juta dari perdagangan pemain, sebagian besar berkat penjualan Julian Alvarez ke Atletico Madrid.
Baca Juga: Jadon Sancho Bangga Bergabung ke Chelsea
Peluang di Tengah Pasar yang Menyusut
Di tengah menyusutnya pasar transfer, klub-klub dengan keuangan yang sehat melihat ini sebagai kesempatan emas. Brighton adalah salah satu klub yang paling diuntungkan, dengan belanja hampir £200 juta dan pengeluaran bersih sekitar £150 juta, tertinggi di liga.
Klub ini memanfaatkan momen ini untuk berinvestasi besar-besaran dalam skuat utama mereka, setelah mencatatkan keuntungan besar selama tiga musim terakhir.
West Ham United dan Tottenham Hotspur juga termasuk di antara klub-klub yang melakukan investasi besar pada musim panas ini, masing-masing menghabiskan £130 juta dan £140 juta.
Keberhasilan mereka dalam menjual pemain-pemain bintang sebelumnya, seperti Declan Rice dan Harry Kane, memberi mereka kekuatan finansial untuk bersaing di pasar transfer yang kompetitif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News