Piala Dunia 2026 diselenggarakan di tiga negara

Kamis, 14 Juni 2018 | 20:10 WIB   Reporter: Anna Suci Perwitasari
Piala Dunia 2026 diselenggarakan di tiga negara

ILUSTRASI. FIFA logo


PIALA DUNIA - JAKARTA. Jelang dimulainya Piala Dunia 2018, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mengumumkan, Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026. Mengutip BBC, tiga negara di kawasan Amerika Utara tersebut berhasil mengungguli Maroko yang juga berminat menjadi host ajang bergengsi yang digelar empat tahun sekali ini.

Dalam pemilihan yang dilakukan 211 anggota FIFA, Maroko hanya mendapatkan 65 suara. Sedangkan penyelenggaraan gabungan antara AS, Kanada dan Meksiko yang tergabung dalam "United 2026" mengantongi dukungan mayoritas dengan total suara 134.

Piala Dunia ke-23 tersebut bakal jadi yang terbesar karena diselengarakan di tiga negara sekaligus. Sebelumnya, AS pernah menyelenggarakan hajatan ini pada 1994. Sedangkan, Meksiko sudah dua kali menjadi tuan rumah turnamen sepakbola terbesar di dunia tersebut, yakni pada 1970 dan 1986. Sementara, Kanada menyelenggarakan Piala Dunia Wanita pada tahun 2015.

Dari 16 kota tuan rumah, 10 akan dilakukan di negeri Paman Sam. Sedangkan sisanya dibagi secara merata antara Kanada dan Meksiko. Final Piala Dunia 2026 bakal dilangsungkan di Stadion MetLife yang memiliki kapasitas 84.953 penonton. Asal tahu saja, stasion tersebut merupakan kandang New York Giants dan New York Jets dari National Football League.

Demi keuntungan FIFA

Namun, terpilihnya ketiga negara tersebut membuat tanda tanya besar, lantaran dilakukan terlalu cepat, yakni delapan tahun sebelum penyelenggaraan. Beberapa pihak menilai, langkah FIFA kali ini dilakukan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya.

Mengingat Piala Dunia Rusia gagal menarik sponsor besar. Begitu halnya dengan Piala Dunia 2022 yang bakal diselenggarakan di Qatar.

Sebelumnya, Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan, FIFA hampir "mati" karena harus membayar denda akibat korupsi yang dilakukan sejumlah eksekutif FIFA. Dalam kampanye pemilihan presiden FIFA di tahun 2016, Infantino sempat melontarkan janji untuk meningkatkan pendapatan FIFA.

Karena alasan itulah Infantino diyakini mendukung United 2026. Terlebih, dalam proposal yang diberikan United 2026 tersebut optimistis dapat menghasilkan pendapatan sebesar US$ 14 miliar. Dari angka tersebut, FIFA mendapat keuntungan US$ 11 miliar. Sementara Maroko hanya menjanjikan keuntungan sekitar US$ 5 miliar dengan target pendapatan US$ 7,2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini
Terbaru